Page 324 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 324

Rivalitas antara Indonesia dan Belanda   Jerman yaitu C. W. Ottow dan J. G.                        Tidore dalam perspektif keindonesiaan   dalam konteks isu Papua sekarang,
                      dalam memperebutkan Papua               Geissler. Pada 1825 mereka tiba                            merupakan titik simpul yang secara      maka peristiwa sejarah di Boven Digul
                      melahirkan munculnya “nasionalisme      di Batavia, namun karena mereka                            subyektif dalam sejarah bangsa          tidak dapat dipisahkan. Boven Digul
                      ganda” bagi orang Papua dengan          bukan orang Belanda, keduanya                              Indonesia diberi makna strategis,       dan Tanah Merah adalah situs sejarah
                      penjelasan sebagai berikut: Pertama-    terpaksa menanti yang waktu lama                           justru karena isu kepapuaan yang        yang dahulu merupakan tempat
                      tama, secara faktual, berdirinya        untuk memperoleh izin menetap di                           sekarang, malah dijadikan “jalan”       pembuangan bagi aktivis pejuang
                      sekolah di Miei pada tahun 1925         Papua. Dua tahun kemudian, kedua                           untuk memisahkan diri. Keberadaan       kemerdekaan Indonesia. Di tempat
                      merupakan penyemaian nasionalisme       zendeling itu berada di Ternate, di                        Tidore dalam perspektif historisnya,    inilah pada tahun 1926 untuk pertama
                      di Papua (Meteray 2012:37), sedangkan   mana Belanda menempatkan seorang                           berperan menjadi “penyambung”           kali digunakan pemerintah kolonial
                      nasionalisme Indonesia sesungguhnya     residen untuk pusat pemerintahan                           dulu dan kini, yang sangat mungkin,     untuk menampung para pemberontak
                      baru dimunculkan dan dimulai pada       Belanda di kawasan timur. Di Ternatelah                    juga untuk masa depan sekaligus.        di Silungkang, Sumatera Barat. Juga
                      sekitar tahun 1945, lalu kemudian baru   segala keperluan mereka yang akan                         Wilayah kekuasaan Indonesia sebagai     di tempat inilah, Mohammad Hatta,
                      secara “resmi” dikukuhkan setelah       bekerja di Papua diurus. Justru, Sultan                    negara merdeka adalah daerah yang       Sutan Syahrir, dan Bondan dibuang dan
                      Papua “kembali” ke pangkuan NKRI        Tidorelah yang pada akhirnya memberi                       dahulu merupakan jajahan Belanda.       diasingkan pemeritah kolonial Belanda
                      pada 1963, sehingga Keindonesiaan       kemudahan bagi kedua zendeling                             Kekuasaan Belanda pada masa kolonial    pada tahun 1935. Rupanya terdapat
                      Papua tidak perlu dipertanyakan lagi.   dari Jerman itu untuk berangkat dan                        itu disebutkan dari Aceh hingga Papua,   dua golongan orang buangan di Digul
                      Bahkan sejak awal yaitu di tahun        menetap di Papua, karena pada masa                         maka simaklah sebuah lagu perjuangan    yakni sebagai naturalis dan “werkwillig”.
                      1855, Belanda telah menggunakan                                                                    “Sabang sampai Merauke” diciptakan
                      bahasa Indonesia (Melayu atau Maleise   itu, wilayah Papua merupakan wilayah                       untuk memperkuat persatuan bangsa       Golongan pertama adalah mereka
                      Taal) sebagai bahasa pengantar dan      kekuasaan Tidore. Setelah Sultan Tidore                    Indonesia. Soasiu, Ibukota Tidore       yang tidak mau bekerja sama dengan
                      bahasa keseharian (lingua franca)       memberi izin, Ottow dan Geissler                           dalam masa Indonesia merdeka,           pemerintah maupun menerima ransum
                      (Numberi 2013:129). Ada kisah kecil     berlayar selama tiga minggu dengan                         menjadi sejarah yang penting karena     makanan setiap bulan. Sedangkan
                      namun sangat penting untuk diketahui    sebuah kapal dagang dan berlabuh                           merupakan ibukota bagi provinsi         golongan kedua adalah mereka yang
                      mengenai masuknya Kristen di tanah      di Mansinam pada 5 Februari 1855.                          “bentukan” untuk mengurusi wilayah      mau bekerjasama dengan pemerintah
                      Papua. Dikatakan begitu karena          Pulau yang didiami suku Numfor ini,                        Papua, yang notabene masih dikuasai     dan diberi upah 40 sen sehari.
                      sesungguhnya bukan terletak pada        berada di depan kota Manokwari                             Belanda. Gubernur Provinsi Irian Barat   Mohammad Hatta memilih golongan
                      fakta yang terjadi, tetapi justru sangat   sekarang. Pada masanya, belum banyak                    diangkat pada tahun 1957, yaitu Sultan   pertama. Ketika ditawarkan ada dua
                      bermakna jika dikaitkan dengan          penduduk di pulau itu dan karena                           Zainal Abidin, yang tidak lain adalah   golongan, Hatta memilih sebagai
                      keindonesiaan, yang sedang terus-       hanya terdapat beberapa kampung                            Sultan Tidore.                          naturalis: “kalau saya mau menjadi
                      menerus dibentuk dan diwujudkan.        yang satu di antaranya yakni Doreh.                                                                “werkwillig” mengapa tidak ketika
                      Dalam sejarah gereja di Indonesia,      Adapun penduduk di pedalaman Papua                         Jika penjelasan sejarah secara ‘garis   masih berada di Batavia”. Hatta tetap
                      tercatat bahwa perintis kegiatan        didiami suku Arfak (End and Weitjens,                      lurus’ yang sering disebut dengan       memegang teguh sikap non-koperator
                      zendeling di Papua adalah dua orang     2011:121).                                                 “benang merah” hendak digunakan         (Hatta, 2002:358).



                   3088
                   30     P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA                                                                                 PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA 309APUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA 309
                                                                                                                                                                          P
   319   320   321   322   323   324   325   326   327   328   329