Page 7 - MODUL TEKS NEGOSIASI KD 3.5
P. 7
d. Negosiasi Menghindari Konflik
Dalam negosiasi ini, kedua pihak menghindari konflik yang timbul. Sehingga
kedua pihak tidak bersepakat untuk menyelesaikan masalah.
2. Ciri-Ciri Negosiasi
Dari pengertian negosiasi, dapat diketahui bahwa negosiasi mempunyai ciri-ciri
khusus. Berikut ciri-ciri negosiasi.
a. Adanya partisipan yang memiliki kepentingan masing-masing.
b. Adanya perbedaan kepentingan dari kedua pihak. Kedua kepentingan dari partisipan
dalam negosiasi saling bertolak belakang. Keadaan tersebut menyebabkan perbedaan
kedua pihak, tetapi dalam kepentingan yang sama.
c. Adanya pengajuan dan penawaran. Pengajuan dan penawaran dilakukan dengan
menyampaikan argument yang kuat. Pihak yang mempunyai argument lebih kuat
dalam proses negosiasi akan lebih besar kesempatannya memenangkan suatu
negosiasi.
d. Adanya kesepakatan sebagai hasil negosiasi.
3. Cara Penyampaian Pengajuan dan Penawaran
Salah satu ciri negosiasi adalah adanya pengajuan dan penawaran. Pengajuan dan
penawaran penting dalam suatu proses negosiasi. Seorang negosiator harus mempunyai
teknik dalam menyatakan argument dalam suatu pengajuan atau penawaran negosiasi.
Menyatakan argumen dalam suatu negosiasi suatu negosiasi membutuhkan teknik
tertentu. Teknik tersebut diwujudkan dalam keterampilan mengolah kata. Keterampilan
tersebut dapat dipisahkan dari aspek kesantunan penggunaan bahasa.
a. Keterampilan Berbicara
1) Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang terdapat dalam diri seseorang, baik
secara fisik maupun nonfisik. Secara fisik, factor internal berupa kelengkapan
organ bicara, seperti pita suara, lidah, bibir, dan gigi. Secara nonfisik, faktor
internal berupa karakter, bakat, dan pola pikir. Faktor internal merupakan modal
dasar dalam berbicara.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor-faktor di luar diri seseorang. Faktor
eksternal dapat berupa pendidikan dan lingkungan pergaulan. Dibandingkan
orang tidak berpendidikan, orang berpendidikan tinggi cenderung memiliki
keterampilan berbicara yang lebih baik.
b. Berbicara Efektif
Negosiator harus dapar berbicara seefektif mungkin. Negosiator harus dapat
memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Dalam melakukan negosiasi, negosiator harus
memperhatikan bagian-bagian tuturannya, yaitu pembuka, isi, dan penutup.
1) Pembuka
Bagian pembuka mengawali pembicaraan. Bagian ini merupakan pengantar
sebelum memasuki isi pembicaraan. Negosiator perlu melakukan pembukaan agar
tidak terkesan tergesa-gesa.
2) Isi
Negosiator dapat langsung ke isi pembicaraan setelah melakukan pembukaan.
Negosiator harus fokus dalam menyampaikan topik pembicaraan. Topik yang
tidak berkaitan dengan pembicaraan hendaknya tidak perlu disampaikan dalam
bernegosiasi. Akan tetapi, negosiator harus memperhatikan keefektifan
tuturannya.
3) Penutup
Bagian ini merupakan tanda bahwa negosiator memberikan kesempatan
lawan bicara untuk menyampaikan gagasannya.
Percakapan pada negosiasi berlangsung secara bergantian. Jadi, negosiator
tidak perlu menyampaikan pembuka dan penutup setiap berbicara. Bagian
pembuka dan penutup dapat disampaikan secara nonverbal, seperti gerakan tangan
dan berjabat tangan.
4