Page 8 - MODUL TEKS NEGOSIASI KD 3.5
P. 8

c.  Prasyarat Organis
                               Prasyarat organis berhubungan dengan pengaturan napas, pengaturan suara, dan
                           gerakan  tubuh.  Pengaturan  tersebut  diperlukan  negosiator  dalam  bernegosiasi.
                           Pengaturan tersebut akan memengaruhi sikap lawan negosiasi. Negosiator yang tidak
                           dapat mengatur unsur-unsur tersebut akan dianggap tidak percaya diri dan canggung.
                          1)  Pengaturan Napas
                                  Pengaturan  napas  diperlukan  dalam  bernegosiasi.  Negosiator  membutuhkan
                              napas  panjang  ketika  menyampaikan  argumen  dengan  kalimat  panjang.
                              Negosiator  yang  tidak  pandai  mengatur  napas  akan  terengah-engah  setelah
                              berbicara. Peristiwa tersebut akan mengurangi kepercayaan dari lawan negosiasi.
                          2)  Pengaturan Suara
                                  Negosiator  harus  dapat  mengatur  dengan  baik  suaranya.  Pengaturan  suara
                              dimaksudkan memberikan kesan kepada lawan bicara. Negosiator harus mampu
                              mengatur intonasi dan nada bicaranya. Kecepatan berbicara juga diatur agar tidak
                              terkesan terburu-buru.  Selain  itu,  volume  suara juga  disesuaikan  dengan  situasi
                              dalam negosiasi.
                          3)  Pengaturan Tubuh
                                  Gerakan tubuh merupakan salah satu komunikasi nonverbal. Gerakan tubuh
                              dapat dijadikan alat bantu negosiator untuk menyampaikan suatu argumen. Selain
                              gerakan  tubuh,  negosiator  juga  harus  memperhatikan  ekspresi  wajah.  Ekspresi
                              wajah  menunjukkan  gambaran  hati  negosiator.  Ketenangan  atau  kegugupan
                              seorang negosiator tercermin dari ekspresi wajahnya.

                       d.  Prasyarat Bahasa
                               Bahasa  sangat  penting  dalam  bernegosiasi.  Bahasa  negosiator  harus  jelas  dan
                           mudah dimengerti lawan bicaranya. Agar perkataan negosiator mudah dipahami, ia
                           perlu memperhatikan dinamika bicara, ritme, diksi, dan susunan kalimat.
                          1)  Dinamika Bicara
                                  Dinamika  sangat  diperlukan  dalam  berbicara.  Seorang  negosiator  harus
                              memperhatikan dinamika dalam menyampaikan argumen atau penawaran dalam
                              negosiasi.  Dinamika  dalam  bernegosiasi  dapat  diartikan  sebagai  tindakan
                              negosiator dalam mengatur resonansi dan tempo ucapannya. Selain itu, seorang
                              negosiator  harus  memperhatikan  artikulasi.  Artikulasi  seorang  negosiator  harus
                              jelas agar lawan negosiasi dapat mendengarkan ucapan negosiator dengan jelas.
                          2)  Ritme Suara
                                  Ritme  disebut  juga  irama.  Ritme  dapat  digunakan  negosiator  untuk
                              mencairkan suasana, seperti memasukkan unsur humor atau senda gurau dalam
                              suatu negosiasi. Selain itu, ritme juga dapat menjadi ciri khas seorang negosiator.
                          3)  Diksi
                                  Seorang negosiator pasti memiliki diksi atau pilihan kata yang berbeda-beda.
                              Negosiator harus cerdas dalam memilih diksi. Kesalahan penggunaan diksi dapat
                              mengaburkan arti kata. Lawan bicara akan tidak memahami maksud yang ingin
                              diungkapkan  negosiator.  Oleh  karena  itu,  seorang  negosiator  yang  baik  harus
                              memiliki  banyak  perbendaharaan  kata  agar  dapat  memilih  kata  tepat  untuk
                              menyampaikan maksud tujuannya.
                          4)  Susunan Kalimat
                                  Susunan kalimat yang baik adalah susunan kata yang mudah dipahami oleh
                              lawan bicara. Susunan kalimat hendaknya dibuat pendek. Susunan kalimat pendek
                              lebih muda dimengerti lawan bicara ketimbang susunan kalimat panjang. Susunan
                              kalimat panjang akan membingungkan lawan bicara. Lawan bicara sulit mengerti
                              maksud yang disampaikan negosiator.

                      Perhatikan penggalan teks negosiasi berikut!

                         Penjual       : “Lima puluh ribu, Mas.”
                                       : “Bagaimana kalau empat puluh ribu saja, Bu?”
                         Pembeli
                         Penjual       : “Belum dapat, Mas. Ini durian matang di pohon. Bukan durian yang
                                           diperem. Jadi, harganya lebih mahal.”
                         Pembeli       : “Iya, Bu. Tapi, harganya bisa kurang, kan? Sekarang sedang musim
                                           durian, Bu.”








                                                                                                            5
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13