Page 527 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 527

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                ditutup tanpa mencapai hasil yang diharapkan NICA. Bagi BPNI/PIM dua
                hasil yang diperoleh melalui Kongres Kinilow, yaitu:

                1. Meyakinkan  organisasi  pemuda  bahwa  perjuangan  kemerdekaan
                   tidak  mungkin  berhasil  melalui  kompromi  dengan  Belanda  dan
                   perjuangan harus bersifat radikal.
                2. Turut sertanya PIM dalam Kongres telah memperdaya NICA, bahwa
                   pemuda secara diam-diam mempersiapkan suatu kudeta kedua yang
                   akan  diwujudkan  oleh  kekuatan  bersenjata  dengan  ancer-ancer
                                                   62
                   waktu tanggal 14 Pebruari 1946.
                        Untuk  membuktikan  bahwa  pemerintahan  di  Sulawesi  Utara
                berjalan  seperti  biasa,  maka  pemerintah  Lapian-Taulu  mengirim
                Radiogaram  melalui  kapal  peronda  Australia  S.S  LUNA,  yang
                mengundang Pimpinan Sekutu di Makassar untuk datang berunding di
                Manado. Pada tanggal 23 Februari 1946, kapal S.S. El Libertador (4000
                ton)  tiba  di  pelabuhan  Manado  dengan  membawa  sebuah  delegasi
                pimpinan sekutu dan NICA yang dikepalai oleh Lekol. Colson (Inggris).
                        Perundingan ditetapkan tanggal 24 Februari 1946, mulai jam 9
                pagi di atas kapal. Sebelumnya Mayor Wilson (Sekutu) turun ke darat
                untuk menjemput utusan Indonesia dan utusan Belanda. Delegasi NICA
                menghendaki  supaya  pihak  Indonesia  harus  dihadiri  pimpinan  militer,
                yaitu Taulu Wuisan, Nelwan dan Bisman serta pejabat sipil, yaitu: B.W.
                Lapian,  D.A.  Gerungan,  Dr.  Singal  dan  E.  Katoppo,  ditambah  lagi
                dengan wakil golongan Tionghoa, Kapitein der Chinezen, Oei Pek Yong.
                Personalia  ini  diubah  oleh  pemerintah  Indonesia  yang  mengajukan
                delegsinya  terdiri  dari  Lapian,  Taulu,  Gerungan,  Katoppo,  ditambah
                dengan  Hidayat,  Chris  Pontoh  dan  A.B.H.  Waworuntu.  Susunan
                personalia  ini  diterima  Sekutu.  Delegasi  Sekutu  dipimpin  oleh  Lt.  Col
                Colson, selanjutnya Chief Co-NICA Kol. De Rooy dan komanadan KNIL
                Kol. Gilberth serta Mayor Wilson. Pihak Indonesia dipimpin oleh Residen
                B.W. Lapian dan pihak NICA oleh Co-NICA Coomans de Ruyter, sebagai
                penerjemah bertindak A.B.H. Waworuntu.
                        Setelah  rapat  dibuka  oleh  Colson,  maka  Sekutu  mengajukan
                tuntutannya,  supaya  kekuasaan  dikembalikan  kepada  NICA,  mengenai
                syarat yang diajukan Indonesia akan diambil perhatian. Cara peralihan



                                                                                 515
   522   523   524   525   526   527   528   529   530   531   532