Page 528 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 528

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                kekuasaan  akan  berlaku  secara  berangsur-angsur,  dimulai  dengan
                pelarangan  pengibaran  bendera  Merah-Putih.  Jawaban  Chris  Pontoh,
                jika  merah  putih  hendak  diturunkan,  maka  pasti  akan  terjadi
                pertumpahan darah.
                        Tuntutan  kedua  Sekutu,  supaya  semua  senjata  yang  ada  pada
                anggota  tentara  yang  direbut  dari  KNIL  harus  dikembalikan  kepada
                Sekutu,  dijawab  oleh  delegasi  Indonesia  bahwa  senjata  adalah  syarat
                mutlak  untuk  memelihara  keamanan  dan  yang  bertanggung-jawab
                adalah  Tentara  Nasional  Indonesia,  termasuk  jaminan  keamanan
                terhadap kamp tawanan Jepang sebanyak 8000 orang.

                        Tuntutan  ketiga,  supaya  delegasi  dari  darat  turut  serta  dalam
                kapal menuju Makassar untuk melanjutkan perundingan, tetapi ditolak
                oleh  Lapian.  Untuk  keluar  dari  jalan  buntu,  maka  delegasi  Indonesia
                diberi  kesempatan  mengadakan  referendum  melalui  Kongres  Rakyat
                dalam  waktu  24  jam.  Kongres  berlangsung  25  Februari  1946  dihadiri
                oleh  semua  tokoh  yang  mewakili  organisasi,  golongan  dan  lapisan
                masyarakat.Timbullah  perbedaan  pendapat,  ada  suara  kompromi.
                Namun,  Mat  Canon  wakil  PPI  secara  lantang  menegaskan  bahwa
                Bendera  Merah-Putih  harus  tetap  dikibarkan,  lebih  baik  daerah  ini
                tenggelam  didasar  samudera  daripada  sang  Dwi-Warna  dilarang
                berkibar‖.  Nada  ini  menguasai  rapat,  Chris  Pontoh  merumuskan  dua
                alternatif:
                1. Bendera  merah-putih  dikibarkan  bersama-sama  dengan  bendera
                   Sekutu,  seperti  berlaku  di  Jakarta,  sembil  menunggu  penyelesaian
                   lebih lanjut pada tingkat pusat.
                2. Menolak  bentuk  perundingan  apapun  dengan  Belanda  dan
                   menerima segala konsekuensinya.
                                                   63
                         Kongres  rakyat  memutuskan  perundingan  dengan  Belanda
                dihentikan agar revolusi kemerdekaan berjalan terus. Akibat dari sikap
                pemuda  dan  NICA  yang  berbeda,  sehingga  gerakan  perlawanan
                terhadap  Belanda  yang  dilakukan  secara  terang-terangan  melalui
                organisasi  politik  maupun  gerilya  berlangsung  terus  hingga
                terbentuknya  Negara  Indonesia  Timur  (NIT).  NIT  dilahirkan  melalui
                Konferensi Denpasar tanggal 8 Desember 1946 sebagai kelanjutan dari



                516
   523   524   525   526   527   528   529   530   531   532   533