Page 523 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 523
Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
sekaligus menjadi ketua partai itu, sedangkan Nadjamuddin sendiri
tetap berada di Partai Sarekat Selebes dan mempertahankan cirinya
sebagai organisasi nasional yang memperjuangkan kepentingan lokal.
Perjalanan keliling Ratulangi ke berbagai daerah di Sulawesi
Selatan, para raja-raja mendukung Proklamasi RI, tetapi belakangan
hanya sedikit yang menolak menandatangani perjanjian kerja sama
dengan NICA, di antara yang menolak adalah Raja Bone Andi
Mappanyukki dan Datu Tempe Andi Ninong.
57
Konflik antara elit bangsawan dengan elit terdidik yang diwakili
oleh kaum pergerakan ini kemudian dimanfaatkan oleh Pemerintah
Hindia Belanda. Nadjamuddin Daeng Malewa yang kecewa terhadap
sikap Dr. G.S.S.J. Ratulangie menyatakan diri bekerjasama dengan
Belanda, dan pada tanggal 11 Nopember 1945 Belanda memberikan
kedudukan Handels Consulent, suatu jabatan tinggi untuk orang
Indonesia pada masa itu. Konflik tersebut akhirnya banyak berpengaruh
terhadap kelanjutan revolusi di Sulawesi Selatan, atau sepanjang
berdirinya Negara Indonesia Timur hingga menyatakan diri bergabung
58
dengan RI dalan negara kesatuan.
Di wilayah Kerajaan Bone, setelah NICA memasuki daerah ini,
Raja Bone Andi Mappanyukki melepaskan jabatannya karena tidak mau
bekerja sama dengan Belanda, maka dia digantikan oleh Andi
Pabbenteng. Sikap yang sama juga dilakukan oleh Andi Ninnong Datu
Tempe yang rela meninggalkan kedudukan sebagai Ranreng Towa
karena tidak rela bekerjasama dengan Belanda, sekalipun Matowa Wajo
akhirnya bekerja sama dengan NICA. Namun, para pemuda Wajo yang
tergabung dalam Pemuda Republik Indonesia (PRI) tetap berjuang di
bawah pimpinan Andi Magga Amirullah Sulewatangpugi dan Andi
Muh. Noor.
Di Wilayah Bulukumba Andi Sultan Daeng Raja menggalang
para bangsawan dan rakyat untuk mengusir tentara NICA di awal
Desember 1945 hingga tertangkap dan dibuang ke Manado selama
lima tahun. Penangkapan Andi Sultan Daeng Raja terjadi karena
dikhianati oleh sahabatnya sendiri yaitu Andi Abdul Gani yang kemudian
diangkat sebagai pejabat Karaeng Gantarang secara sepihak oleh NICA.
511