Page 562 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 562

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                Hollandia  Binnen,  Petrus  Wettebossy  asal  Bintuni  yang  juga  bertugas
                sebagai  mantri  di  rumah  sakit  Hollandia  Binnen,  Marthen  Indey  Irian
                Barat  asal  Doromena  (Sentani)  yang  pada  saat  itu  sebagai  pembantu
                asisten  bestuur  di  Arso, 68  Latuperrisa  asal  Ambon  salah  satu  bekas
                pengajar  di  Sekolah  Pamong  Praja,  Pani  Nasution  asal  Sumatra  dan
                               69
                Bastian Tauran.  Pendirian KIM ini dihadiri sekitar lima puluh orang dan
                mereka  umumnya  mendukung  program  yang  dicanangkan  KIM.
                Menjelang akhir Nopember 1946, J. Gerungan dipindahkan ke Merauke
                                                                         70
                maka kepengurusan KIM dipercayakan pada Marthen Indey.
                        Pada  11  Desember  1946,  Van  Eechoud  mengundang  para
                tokoh-tokoh terkemuka Irian Barat, yaitu Corinus Krey, Spener Malibella
                asal Sorong, Alex Beratoboei asal Japen, dan Petrus Wetebossy. Tokoh
                Irian Barat Sementara yang berasal dari Hollandia dan sekitarnya adalah
                Nicolaas  Jouwe  dan  Lucas  Jouwe  asal  Kayu  Pulau,  Mallo  asal  Skou,
                Barnabas Jufuay asal Depapre, Andreas Mano asal Tobati dan Marthin
                                      71
                Indey  asal  Doromena.   Pertemuan  ini  dimaksud  untuk  menjelaskan
                                                   72
                status  Irian  Barat  dalam  Linggajati.   Dalam  penjelasan  tersebut  Van
                Eechoud menjelaskan dua pokok penting berkaitan dengan Linggajati,
                yaitu  pertama  Irian  Barat  akan  mempunyai  status  khusus  di  luar
                Indonesia dan kedua menyangkut keputusan pemerintah Belanda untuk
                tidak mengirim wakil asal Irian Barat dalam konferensi Denpasar di Bali
                                                                                  73
                pada Desember 1946 karena tidak ada wakil yang tepat untuk dikirim.
                        Rupanya  hasil  pertemuan  mengecewakan  para  tokoh  pejuang
                asal Irian Barat, maka pada 13 Desember 1946, Marthen Indey, Corinus
                Krey dan Nicolaas Jouwe mengirim surat protes kepada residen. Isi surat
                protes tersebut yaitu  :
                                    74
                        1.  Irian  harus  dimasukkan  dalam  federasi  Indonesia
                           sesuai  dengan  yang  terdiri  dari  Sabang  sampai
                           Merauke yang sebelumnya dikenal Nederlands Indies
                        2.  Menolak  pernyataan  Belanda  yang  tidak  mau
                           mengirim wakil Irian dalam konferensi di Bali. Orang
                           Irian  mempunyai  hak  untuk    berbicara  di  depan
                           parleman Negara Indonesia Serikat.
                        3.  Selama menjadi koloni Belanda, pemerintah Belanda
                           tidak  pernah  mengakui  hak  orang  Irian  dalam  hal
                           pemilihan,  berpendapat  dan  mengajukan  pokok
                           pikiran.



                550
   557   558   559   560   561   562   563   564   565   566   567