Page 201 - PEMIKIRAN INDONESIA MODERN 2015
P. 201
Sejarah Pemikiran Indonesia Modern
Menurut perasaan saya, yang berguna buat tanah
air dan bangsa kita ini ialah mengetahui jalannya sejarah
dari dulu sampai sekarang. Dengan pengetahuan ini kita
sekuat tenaga berusaha mengatur hari yang akan datang.
Sebab hanya dengan pengetahuan inilah orang dapat
memilih mana yang baik, mana yang tidak baik buat tanah
air dan bangsa kita kelak.
Adapun pendapat Tuan Sutan Takdir Alisjahbana
bahwa apa yang kita lakukan sekarang tidak harus berakar
pada zaman silam, tetapi pada zaman yang akan datang,
itulah sepanjang pikiran saya, terbalik belaka. Ada juga
yang menyebutnya waringin sungsang, yakni pohon yang
akarnya tumbuh di tempat pupusnya mesti keluar. Namun,
istilah ini biasanya dipakai orang di dunia mistik: di sana
keadaannya memang serba terbalik dengan keadaan hidup
di dunia.
Pendek kata: janganlah mabuk kebudayaan kuno,
tetapi jangan mabuk kebaratan juga. Ketahuilah dua-
duanya, pilihlah mana yang baik dari keduanya itu, supaya
kita bisa memakainya dengan selamat di hari yang akan
datang kelak. Inilah tugas berat untuk penganjur kita yang
mau memperhatikan nasib bangsa kita, bangsa Indonesia
38
kelak.
Atas tanggapan-tanggapan tersebut, Sutan Takdir Alisjahbana
tidak hanya berdiam diri sebab tampaknya ia menengarai adanya
kesalahmengertian terhadap pendapatnya yang mula-mula. Dalam
koreksinya yang pertama, ia menjelaskan bahwa ia sadar penuh bahwa
sejarah itu merupakan suatu yang berkelanjutan dan tidak berhenti.
Tiap-tiap masa dalam sejarah, menurutnya, bersambungan dengan masa
sebelumnya. Dinyatakannya bahwa “pembagian sejarah Nusantara ini
dalam bagian pra-Indonesia dengan bagian Indonesia, bukan sekali-kali
berarti bahwa zaman Indonesia itu tiba-tiba jatuh dari langit, tiba-tiba
39
terjadi dari ketiadaan”.
Sedangkan mengenai “semangat Indonesia”, ia menjelaskan
seperti di bawah ini.
Semangat Indonesia ialah kemauan yang timbul
pada abad kedua puluh di kalangan rakyat yang berjuta-
juta ini untuk bersatu. Dengan jalan demikian hendak
berusaha bersama-sama menduduki tempat yang layak di
Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya 193