Page 250 - PEMIKIRAN INDONESIA MODERN 2015
P. 250
Sejarah Pemikiran Indonesia Modern
Selain itu Sukarno juga mengusulkan dalam pasal 28 tentang syarat
seorang Presiden.
...artikel 28, yang mengenai urusan agama, tetap sebagai yang telah kita
putuskan, yaitu ayat ke 1 berbunyi: “Negara berdasar atas ke-Tuhanan
dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluknya”. Ayat ke-2:
“Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama lain
dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya masing-masing.”
Saya minta, supaya apa yang saya usulkan itu diterima dengan bulat-
bulat oleh anggota sekalian, walaupun saya mengetahui, bahwa ini
berarti pengorbanan yang sehebat-hebatnya, terutama sekali dari pihak
saudara-saudara kaum patriot Latuharhary dan Maramis yang tidak
beragama Islam. Saya minta dengan rasa menangis, rasa menangis,
supaya sukalah saudara-saudara menjalankan offer ini kepada tanah air
dan bangsa kita, pengorbanan untuk keinginan kita, supaya kita bisa
51
lekas menyelesaikan supaya Indonesia Merdeka bisa lekas damai...
Pada sidang kali ini Soepomo mengumumkan beberapa perubahan dan
perbaikan dari pasal-pasal yang sudah dibahas, di antaranya Bab VI :
“Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat”,
dibagi dua. Bab I tetap, Bab II berbunyi : “Majelis Permusyawaratan
Rakyat”. Pasal 17 dan pasal 18 menjadi pasal 2 dan 3 dari Bab II. Bab II
menjadi Bab III, Bab III menjadi Bab IV, Bab IV menjadi Bab V, Bab V
menjadi Bab VI, dan seterusnya. Pasal 19, pasal 20, pasal 21 dan pasal
22 menjadi pasal-pasal bab “Dewan Perwakilan Rakyat”. Dengan
adanya perubahan tersebut maka draft UUD disetujui semua oleh
anggota.
Setelah masa sidang tersebut, maka kondisi politik di Indonesia
mengalami perubahan cepat dari hari-ke hari. Ditambah lagi situasi
Jepang banyak mengalami kekalahan di berbagai front. Untuk persiapan
kemerdekaan Indonesia semakin hari mengalami pematangan dan
tinggal menunggu hari kejatuhan Jepang. Dan akhirnya saat itu pun tiba
dengan diproklamasikan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, pada
pukul 10.00 pagi. Ir. Soekarno didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta
di muka serambi rumah Pegangsaan Timur 56, menyatakan
kemerdekaan Indonesia.
…Saudara-saudara ! Dengan ini kami menyatakan kebulatan
tekad itu. Dengarkanlah Proklamasi kami:
242 Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya