Page 252 - PEMIKIRAN INDONESIA MODERN 2015
P. 252

Sejarah Pemikiran Indonesia Modern



                satu  kalimat:  “Hasil  pemeriksaan  diberitahukan  kepada  Dewan
                Perwakilan Rakyat”. Sekarang pasal 24 pada ayat pertama ditambahkan:
                “menurut  undang-undang”.  Pasal  25:  “syarat-syarat  untuk  menjadi
                hakim  ditetapkan  oleh  undang-undang”  itu  bunyi  yang  lama.  Itu
                ditambah  sedikit  sehingga  menjadi:  “syarat-syarat  untuk  menjadi  dan
                untuk diberhentikan sebagai hakim ditetapkan dengan undang-undang”.
                                            53
                Pasal 26 berubah sama sekali . Selanjutnya Sukarno mengusulkan agar
                kata  “mukadimah”  diubah  menjadi  “Pembukaan”  jadi  pembukaan
                Undang-Undang Dasar 1945. Yang bunyinya adalah sebagai berikut:

                                             PEMBUKAAN

                     “Bahwa  sesungguhnya  kemerdekaan  ialah  hak  segala  bangsa,  dan  oleh
                     sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak
                     sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.
                     Dan  perjuangan  pergerakan  kemerdekaan  Indonesia  telah  sampailah
                     kepada  saat  yang  berbahagia  dengan  selamat  sentausa  mengantarkan
                     rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang Negara Indonesia yang merdeka,
                     bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
                     Atas berkat Rahmat  Allah Yang Maha Kuasa, dan dengan  didorongkan
                     oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka
                     rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.

                     Kemudian  daripada  itu  untuk  membentuk  suatu  Pemerintahan  Negara
                     Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah-
                     darah  Indonesia,  dan  untuk  memajukan  kesejahteraan  umum,
                     mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
                     yang  berdasarkan  kemerdekaan,  perdamaian  abadi,  dan  keadilan  sosial,
                     maka  disusunlah  kemerdekaan  kebangsaan  Indonesia  itu  dalam  suatu
                     Undang-Undang  Dasar  Negara  Indonesia  yang  terbentuk  dalam  suatu
                     susunan  Negara  Republik  Indonesia,  yang  berkedaulatan  rakyat,  dengan
                     berdasar  kepada:  ke-Tuhanan  Yang  Maha  Esa,  menurut  dasar
                     kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan
                     yang  dipimpin  oleh  hikmat  kebijaksanaan  dalam  permusyawaratan
                     perwakilan  serta  dengan  mewujudkan  suatu  keadilan  sosial  bagi  seluruh
                     rakyat Indonesia”.

                Konsep  tersebut  mendapat  tanggapan  dari  beberapa  anggota.  Anggota
                Ki  Bagus  Hadikusumo  mengusulkan  “menurut  dasar  kemanusiaan”
                lebih  baik  diganti  dengan  “ke-Tuhanan  Yang  Maha  Esa,  Kemanusian



                244    Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya
   247   248   249   250   251   252   253   254   255   256   257