Page 256 - PEMIKIRAN INDONESIA MODERN 2015
P. 256

Sejarah Pemikiran Indonesia Modern



                Catatan Akhir :


                    1)  Dr. Suhartono, 1994, Sejarah Pergerakan Nasional: dari Budi Utomo sampai
                        Proklamasi 1908 – 1945, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, hlm. 7.
                    2)  Ir. Sukarno, Dibawah Bendera Revolusi, 1964, Panitya Penerbit Dibawah
                        Bendera Revolusi, Jakarta, hlm.3.
                    3)  Ir. Sukarno, ibid, hlm. 2
                    4)  Sekretariat  Negara  RI,  Risalah  Sidang  Badan  Penyelidik  Usaha-Usaha
                        Persiapan   Kemerdekaan   Indonesia   (BPUPKI),   Panitia   Persiapan
                        Kemerdekaan Indonesia (PPKI); Jakarta: Sekretariat Negara RI, 1995, hlm
                        367 – 369.
                    5)  Ibid.,
                    6)  Pandji Poestaka, 15 September 1944.
                    7)  Mohammad Hatta, Memoir, Jakarta; Tinta Mas, 1978, hlm 932.
                    8)  Anggota-anggota BPUPKI yang berasal dari Cuo Sangi In berjumlah 13
                        orang:  Sukarno,  (Ketua  Dewan  Pertimbangan  Pusat/Cuo  Sangi  In,
                        Kaico),  Jakarta;  Buntaran  Martoatmodjo,  Wakil  ketua  (Fuku  Kaico
                        Cuo  Sangi  In),  Jakarta;  Samsi  Sastrowidagdo,  akuntan,  Surabaya;
                        Roosseno  Sumohadikusumo  R,  Ir,  pengajar  pada  Sekolah  Teknik
                        Tinggi, Bandung; K.H. Abdul Halim, ulama, Ciamis, Jawa Barat; Mas
                        Aris, Dewan Pertimbangan Keresidenan (Syu Sangi Kai) , Pati, Jawa
                        Tengah; Wachid Hasyim, Jombang, Jawa Timur; Purboyo, Pangeran
                        Haryo, Surakarta; Oei Tiong Hauw, peranakan, Jakarta; Tan Eng Hoa,
                        peranakan,  Jakarta;  Sartono,  Raden  Mas  Mr,  Jakarta;  Ki  Hajar
                        Dewantara,  Yogyakarta;  Baswedan,  Abdurachman,  peranakan  Arab,
                        Yogyakarta;  Liem  Koen  Hian,  peranakan,  Jakarta;  Dahler,  P.F,
                        peranakan Belanda, Yogyakarta.

                        Dari  unsur  pegawai  (birokrat)  berjumlah  22  orang:  RMTA  Suryo,
                        Residen(Syucokan)    Bojonegoro.;  Kolopaking  Purbonegoro,  Bupati
                        Banjarnegara;   Soedirman   R,   Residen   (Syucokan)   Surabaya;
                        Abdurrachman Pratalykrama, Wakil Residen (Fuku Syucokan) Kediri;
                        Andi  Pangeran  Pattarani,  kepala  Onderafdeling  (Bunkenco),  Bone,
                        Sulawesi  Selatan;  Sutardjo  Kartohadikusumo,  Residen  (Syucokan)
                        Jakarta;  Munandar  Azhar  Soetejo,    Jawatan  Listrik  Bogor;  Bupati
                        Tegal  (Tegal  Kenco),  Tegal;  Kusumaatmaja  Sulaiman  Effendi,  Mr,
                        Hakim,  Semarang;  Wongsonagoro,  KRT,  Wakil  Residen  (Fuku
                        Syucokan)  Semarang;  Latuharhary,  Johanes,  Staf  ahli  pemerintahan
                        umum  (Somu  buzuki)  Jakarta;  Hindromartono,  Mr,  Staf  Ahli
                        Keresidenan (Bogor Syu Zuki), Bogor; A. Hoesein Djajadiningrat, Prof.
                        Dr, Kepala Urusan Agama (Sumuba), Jakarta; Sukiman Wiryosanjoyo,
                        Dr, Yogyakarta; Sastrodiningrat, Dr K.R.M, Surakarta ; I Gusti Ketut
                        Pudja,  Penasehat  (Sanyo)  pada  Pemerintah  Militer  Angkatan  Laut
                        (Minseibu),  Sunda  Kecil/Bali;  Maria  Ulfah  Santosa,  pegawai



                248    Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya
   251   252   253   254   255   256   257   258   259   260   261