Page 251 - PEMIKIRAN INDONESIA MODERN 2015
P. 251

Sejarah Pemikiran Indonesia Modern





                                                PROKLAMASI
                          Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan
                      Indonesia.
                          Hal-hal  yang  mengenai  pemindahan  kekuasaan  dll,
                      diselenggarakan  dengan  cara  seksama  dan  dalam  tempo  yang
                      sesingkat-singkatnya.
                                                     Jakarta, hari 17 bulan 8 tahun 05
                                                     Atas nama bangsa Indonesia
                                                     Soekarno / Hatta

                Setelah  pernyataan  tersebut  pada  tanggal  18  Agustus  1945  PPKI
                mengadakan sidang lanjutan. Adapun anggota PPKI berjumlah 27 orang
                                       52
                dengan  ketua  Sukarno .  Rapat  diawali  dengan  laporan  Moh  Hatta
                tentang  perubahan-perubahan  terhadap  draft  UUD  yang  sudah
                disepakati  pada  bulan  Juli  1945.  Khusus  mengenai  Pembukaan  UUD
                1945  karena  usulan  yang  dibuat  terlalu  panjang  maka  kembali  kepada
                konsep yang dibuat Panitia Kecil dengan beberapa perubahan.

                      Selain  itu  pasal  6  alinea  1  menjadi  “Presiden    ialah  orang
                Indonesia  asli”.  Kata  “Yang  beragama  Islam”,  dicoret,  oleh  karena
                penetapan  yang  kedua,  Presiden  Republik  orang  Islam,  agak
                menyinggung  perasaan  dan  pun  tidak  berguna.  Berhubung  dengan  itu
                juga berobah pasal 29. Ini bersangkutan pula dengan preambule. Pasal
                29  ayat  1  menjadi  begini  :  “Negara  berdasar  atas  ke-Tuhanan  Yang
                Maha  Esa”.  Kalimat  yang  di  belakang  itu  yang  berbunyi  :  “dengan
                kewajiban”  dan  lain-lain  dicoret  saja.  Pertama  pasal  4:  “Presiden
                Republik  Indonesia  memegang  kekuasaan  pemerintahan”  ditambah
                dengan kata-kata: “menurut Undang-Undang Dasar”. Ayat 2 pasal 4: ini
                berhubung dengan usul, supaya, agar bisa lebih efisien jangan ada dua
                orang  Wakil  Presiden,  tetapi  seorang  saja.  Ayat  2  menjadi:  “dalam
                melakukan  kewajibannya  Presiden  dibantu  oleh  seorang  Wakil
                Presiden”. Berhubung dengan itu alinea 3 dicoret sama sekali.
                        Pada  pasal  5  ada  usul  untuk  menambah  satu  kalimat,  supaya
                kedudukannya  lebih  jelas.  Bunyinya:  “Presiden  menetapkan  peraturan
                pemerintah untuk menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya”.
                Berhubung  dengan  perubahan  menghilangkan  Wakil  Presiden  yang
                kedua, maka pasal 6 ayat 2 menjadi: “Presiden dan Wakil Presiden” dan
                lain-lain. Bukan “wakil-wakil”. Demikian  juga pasal 7: “ Presiden dan
                Wakil  Presiden”.  Pasal  8  ayat  1,  pada  bagian  kedua  dari  kalimat:  “Ia
                diganti oleh Wakil Presiden”, “kesatunya” dihilangkan, dan seterusnya
                sampai habis waktunya dihilangkan. Ayat 2 dihilangkan. Demikian juga
                pasal 9: “Presiden dan Wakil Presiden”. Pada pasal 23 ayat 3 ditambah




                                              Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya   243
   246   247   248   249   250   251   252   253   254   255   256