Page 249 - PEMIKIRAN INDONESIA MODERN 2015
P. 249

Sejarah Pemikiran Indonesia Modern




                kepentingan  negara  dianggap  selalu  menantang  kepentingan  orang
                seseorang. Dengan lain perkataan pertanyaan Tuan Hatta ini timbul dari
                sikap individualisme, yang kami tolak.
                Dr.  Sukiman  dalam  kaitannya  dengan  MPR  ini  mengusulkan  supaya
                majelis dipilih langsung oleh rakyat, karena merupakan penjelmaan dari
                rakyat Indonesia. Menanggapi usulan  Sukiman, bahwa cara pemilihan
                Majelis  Permusyawaratan  Rakyat  dan  kedudukan  Dewan  Perwakilan
                Rakyat, Soepomo berpendapat bahwa bahwa cara itu lebih baik diatur
                dalam  undang-undang,  tidak  dimasukkan  dalam  Undang-Undang
                Dasar,  karena  dikemukakan  bahwa  Undang-Undang  Dasar  disebut
                harus  sesupel-supelnya,  memuat  aturan  yang  pokok.  Tentang  usulan
                pemilihan.  Hal-hal  yang  tidak  begitu  istimewa  tidak  perlu  masuk
                Undang-Undang  Dasar.  Selain  itu  Kolopaking  juga  mengajukan
                pendapatnya  tentang  kekhawatirannya  bahwa  UUD  yang  dibuat  tidak
                bisa  mencakup  seluruh  kebutuhan  Indonesia  merdeka  kelak,  sehingga
                banyak  hal  harus  dimuat  di  UUD.  Begitu  juga  anggota  Buntaran
                mengusulkan  supaya  dalam  pasal  32  tentang  fakir  miskin  di  pelihara
                Negara,  dia  menambahkan  “kesehatan  rakyat  seluruhnya  dipelihara  oleh
                negara”.  Itu  akan  menjamin  kesehatan  rakyat,  yang  menjadi  sendi
                kekuatan rakyat dan kekuatan negara. Namun usulan Buntaran tersebut
                ditolak oleh Soepomo.
                       Anggota  Yamin  mengajukan  usulan  panjang  lebar  tentang
                perlindungan  kemerdekaan,  Daerah  Republik,  Badan  Kekuasaan  yang
                Enam  yaitu:  Presiden  dan  Wakil  Presiden;  Kementerian;  Mahkamah
                Agung;  Dewan  Pertimbangan  Agung;  Dewan  Perwakilan  Rakyat;
                Majelis  Permusyawaratan  Rakyat;  Kedaulatan  Rakyat;  Wakil  Rakyat
                Negara,  kementerian  Negara;  Kesejahteraan  dan  Ibukota;  Warga
                Negara;  Balai  Agung  dan  Mahkamah  Islam  Tinggi.  Hal-hal  tersebut
                supaya dicantumkan supaya jelas dalam  UUD. Namun sebagian besar
                usulannya ditolak oleh Soepomo.

                Pada rapat tanggal 16 Juli 1945, ada anggota yang mengusulkan adanya
                pasal:
                      …“Presiden  Republik  Indonesia  haruslah  orang  Indonesia  aseli  yang
                      beragama  Islam”.  Dasar  usulan  tersebut  karena  rakyat  Indonesia
                      terdiri  daripada  90  atau  95%  orang-orang  yang  beragama  Islam,
                      bagaimana  pun,  tidak  boleh  tidak,  nanti  yang  menjadi  Presiden
                      Indonesia tentulah orang yang beragama  Islam.  Apa boleh buat,
                      saya  minta  kepada  saudara-saudara...  agar  supaya  bisa  lekas
                      tersusun  Undang-Undang  Dasar;  agar  supaya  bisa  lekas  pula
                      tercapai  Indonesia  Merdeka.  Inilah  permintaan  saya  kepada
                      saudara-saudara yang berdiri di atas paham kebangsaan. ...





                                              Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya   241
   244   245   246   247   248   249   250   251   252   253   254