Page 24 - Ebook_Toponim Jogja-
P. 24
6 Toponim Kota Yogyakarta
Peta jalur kereta api
di Jawa dengan jalur
Yogyakarta-Cilacap
yang diberi tanda
kotak merah. Pada 1903, kasultanan Yogyakarta dibagi menjadi 3 afdeeling oleh Pemerintah Hindia
Sumber: http:// Belanda yaitu afdeeling Mataram di bawah asisten residen dengan ibukota Yogyakarta
colonialarchitecture. yang terdiri atas Yogyakarta, Sleman, Kalasan, dan tanah-tanah susuhunan, Pasar
eu/islandora/object/
uuid%3Ae9d2c5ff- Gede, dan Imogiri, serta Bantul. Kedua, afdeeling Kulon Progo di bawah asisten
a0e0-4587-a57c-
92352a7188fb/ residen dengan ibu kota Pengasih (Wates yang terdiri atas Kabupaten Nanggulan,
datastream/PDF/view Kalibawang,dan Sentolo. Pengasih (Wates) termasuk tanah sultan sedangkan Adikarto
milik Pakualaman. Ketiga, afdeeling Gunungkidul dengan ibukota Wonosari (Staatsblad
Van Nederlandsch Indie, Tahun 1903, No. 134).
Batas-batas wilayah Yogyakarta yang dikuasai oleh Kasultanan ditetapkan dengan
surat ketetapan Pemerintah Hindia Belanda 24 Juli 1923 nomer 21 (Staatsblad Van
Nederlandsch Indie, Tahun 1923, No. 377). Batas-batas wilayah D.I Yogyakarta terdiri atas
sebelah utara Kampung Jetis hingga Sagan dan Samirono, sebelah Timur dari Kampung
Samirono hingga Kampung Lowano, sebelah selatan mulai dari Kampung Lowano
sampai ke Kampung Bugisan. Sebelah Barat dari Kampung Bugisan sampai Kampung
Tegalrejo. Adapun nama-nama onderdistrik yang ada dalam D.I Yogyakarta tercatat ada
14 yaitu onderdistrik Jetis, Tegalrejo, Wirobrajan, Mantrijeron, Ngampilan, Keraton,
Gondomanan, Danurejan, Gondokusuman, Gedongtengen, Pakualaman, Mergangsan,
Umbulharjo, dan Kotagede (Buku kenang-kenangan Peringatan 200 Tahun D.I Yogyakarta
1756-1956, hlm 23-24).