Page 143 - Ebook_Atlas Gubernur-
P. 143

Pada akhir Oktober sebuah kapal dagang Belanda,   Gusti Ngurah Rai, seorang bangsawan dari Puri
                   Abraham Crijnssen, merapat ke Pelabuhan Buleleng   Carangsari, Badung.
                   tanpa izin.Sejumlah awak kapal bersenjata masuk
                   kota, merampok bahan makanan, menurunkan         Salah satu langkah awal TKR untuk memperkokoh
                   dan merobek-robek bendera Merah Putih, dan       kekuatannya adalah meminta petinggi militer
                   menggantinya dengan bendera Belanda. Kelompok    Jepang di Bali untuk menyerahkan persenjataan
                   pemuda yang berjaga-jaga di pelabuhan tidak      mereka.Permohonan itu ditolak.Para pemuda
                   mampu melawan mereka karena tidak bersenjata,    kemudian berinsiatif untuk melucuti pasukan
                   tetapi mereka dengan berani menurunkan           Jepang, tetapi gagal.Akibat insiden tersebut,
                   bendera Belanda dan menaikkan kembali bendera    penguasa militer Jepang menangkap Gubernur
                   Indonesia. Pertikaian berakhir dengan penembakan   Pudja, Ketua KNI Manuaba, dan pimpinan unit-unit
                   terhadap salah satu pemuda, I Ketut Merta, dari   TKR di Singaraja, I Made Putu, dan kawan-kawan,
                   Banjar Liligundi oleh awak kapal Belanda hingga   serta menyekap mereka di Bali Hotel Denpasar.
                   tewas.                                           Penahanan terhadap Gubernur Pudja dan Manuaba
                                                                    membuat pemerintahan Sunda Kecil yang terpusat
                   Aksi provokasi Belanda ini membuat pimpinan      di Bali praktis lumpuh.
                   BKR dan organisasi-organisasi pemuda
                   memutuskan untuk mengonsolidasi kekuatan         Sementara itu, Gubernur Pudja dan seluruh
                   mereka di bawah satu komando militer Tentara     pengurus KNI ditahan, pihak Jepang mendorong
                   Keamanan Rakyat (TKR). Pada 1 November 1945      para raja untuk membentuk Dewan Raja-Raja dan
                   diadakan rapat bersama yang dipimpin Gubernur    mengambil alih pemerintahan Republik. Untuk
                   Pudja dan dihadiri Ketua KNI Manuaba, para       mendapatkan legitimasi dari rakyat, mereka
                   raja, dan pimpinan badan-badan perjuangan        membebaskan Gubernur Pudja dan Ketua KNI
                   di Kantor Gubernur Sunda Kecil di Singaraja      Manuaba serta anggota lainnya pada 21 Januari
                   untuk meresmikan TKR yang dipimpin oleh I        1946 dengan syarat mereka bersedia menghadiri












































                                   Baju dinas peninggalan IGK Ketutu Pudja yang tersimpan di Museum Naskah
                                              Proklamasi, Jakarta. Dok. Direktorat Sejarah, 2019.



                 ATLAS SEJARAH INDONESIA: GUBERNUR PERTAMA DI INDONESIA                                      129
   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148