Page 198 - Ebook_Atlas Gubernur-
P. 198

Wawancara dengan Gusti Firdaus

                                    Firman Noor, Cucu menantu dari

                                    Anak Kedua Pangeran M. Noor
                                    (dari Sebelas Bersaudara)







                 Bagaimana silsilah dari P.M. Noor sampai kepada Anda?

                 “Kakek saya menikah dengan Gusti Aminah dan punya anak banyak, ada 11. Ayah saya anak nomor 2.
                 Namanya Gusti Rizaly Noor. Saya anak pertama dari Gusti Rizaly Noor. Jadi, saya adalah cucu P.M. Noor.”


                 Bagaimana cerita saat pertama kali mengenal kakek?
                 Kami cucu-cucunya sering datang ke rumah beliau di Jalan Sriwijaya, Kebayoran. Rumahnya cukup
                 besar yang beliau bangun sendiri. Beliau itu ‘kan insinyur sipil. Waktu itu beliau sudah pensiun. Saya
                 panggilnya Nini Laki.”

                 Seperti apa sosok P.M. Noor bagi anda?

                 “Beliau itu orangnya pendiam. Pembawaanya agak kaku. Tapi, kalau kita ajak bicara yang masuk dalam
                 hal yang dia senangi, langsung berbeda. Semangat gitu nada bicaranya.
                 Tapi, yang saya ingat, setelah itu, saya baru tahu kenapa beliau begitu. Ternyata, pikirannya itu di
                 Kalimantan. Begitu dia di sana beda 180 derajat.”

                 Apa pengalaman paling berkesan bersama beliau?

                 “Jadi, sebelum saya kuliah ke Delft, Belanda, dia khusus bilang, ‘Sebelum kalian ke Belanda, kalian harus
                 lihat tanah leluhur.’ Jadi, saya diajak beliau ke Kalimantan setahun sebelum berangkat ke Belanda. Waktu
                 itu saya pergi ke Waduk Riam Kanan yang sedang dibangun.
                 Saya lihat kakek saya itu, bicaranya banyak. Dia terangkan semuanya kepada cucu-cucu, kepada bupati,
                 kepada siapa saja bagaimana gagasannya, bagaimana maunya dia, segala macam. Semangat sekali. Dia
                 ingin masyarakat di situ harus maju, bangun kembali ekonominya.”

                 Seperti apa P.M. Noor ingin membangun Kalimantan?

                 “Sebelum kita merdeka, gagasannya sudah muncul. Inisiatifnya dari Bung Hatta. Mereka pernah satu
                 pesawat menuju Borneo. Di atas Borneo sebelum mendarat, Bung Hatta pernah bicara ke P.M.Noor, ‘Eh, jij
                 ini orang sini, jij ini insinyur sipil, jij ini harus bangun Borneo, bangun dan kasih gagasan.’

                 Sesudah merdeka, beliau ditunjuk sebagai gubernur pertama Kalimantan. Nah, akhirnya Beliau bisa
                 menuangkan gagasan-gagasannya banyak sekali. Salah satu gagasan yang besar yang beliau melihatnya
                 satu Kalimantan yang dipisahkan sungai-sungai besar. Di Kalimantan itu ada tiga sungai besar, Sungai
                 Kapuas ke arah barat, Sungai Mahakam ke arah timur, Sungai Barito ke arah selatan. Beliau melihat
                 sungai besar itu dengan gagasan, bagaimana kalo kita kembangkan dengan dasarnya adalah dari sungai
                 yang tiga besar itu.”












                 184                                              ATLAS SEJARAH INDONESIA: GUBERNUR PERTAMA DI INDONESIA
   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202