Page 196 - Ebook_Atlas Gubernur-
P. 196
Augustina Eferdina Matulanda
Ratulangie (86 tahun). Anak ke 4
(dari 5 bersaudara) Sam Ratulangi
dari istri kedua
Bagaimana sosok Sam Ratulangi di mata keluarga?
Seperti saya kembali ke waktu kecil. Dia seorang ayah yang mempunyai perhatian kepada anak-anaknya.
Kadang-kadang ngobrol kadang-kadang suka berekelakar.
Bagimana Sam Ratulangi terpilih sebagai gubernur Sulawesi?
Tidak terpilih tetapi ditunjuk dengan satu surat Keputusan Presiden yang ditandatangani sendiri oleh
Bung Karno.
Mengapa Sam Ratulangi yang ditunjuk Sukarno sebagai gubernur Sulawesi?
Mereka sudah berkenalan. Pada 1965, saya pernah dengar Bung Karno berpidato di Istora Senayan
(sekarang Stadion Gelora Bung Karno -red) bahwa dia angkat Sam Ratulangi yang sudah dikenalnya sejak
1922. Jadi figur itu (Ratulangi) sudah tertanam perkenalannya waktu Bung Karno masih jadi mahasiswa
naik sepeda di Bandung.
Apa saja kebijakan Sam Ratulangi semasa menjabat gubernur Sulawesi pertama?
Dia bisa bergaul dengan siapa saja. Dia punya firasat untuk memilih orang jujur menjadi berkat. Entah
dia dapat feeling darimana. Dari situ kemudian mendirikan Sudara - Sumber Darah Rakyat - untuk
mengorganisasikan gerakan rakyat. Jasa-jasanya menanam kesadaran kemerdekan di Sulawesi hingga
sampai Papua.
Seperti apa pengalaman sewaktu Sam Ratulangi sekeluarga diasingkan ke Serui?
Waktu ayah ditangkap dan dibui, Ibu dipanggil (pemerintah Belanda). Katanya kami sekeluarga mau
dikirim ke suatu tempat yang terbangnya berjarak 10 jam dari Makassar tapi tidak diberitahu dimana.
Ternyata ke Serui di Papua. Di sana lingkungannya bagus dan indah. Orang nya lugu tapi saya suka main
sama anak-anak Papua. Mereka suka menyelam bikin kacamata dari kayu.
Kepada masyarakat, Belanda menyampaikan dengan memakai istilah dan cerita Alkitab - karena disana
banyak Protestan - bahwa kami adalah oknum berbahaya jadi harus berhati-hati. Ibu saya kalau masak,
dapurnya menghadap ke jendela yang terbuka. Jadi mereka suka datang menghampiri di jendela itu.
Mereka suka sapa “selamat pagi Nyonya, selamat malam Nyonya”. Mereka halus budinya. Ayah saya
pintar bergaul dan ngobrol dengan semua lapisan. Selalu suka bercanda. Mereka tanya ayah kenapa ada
disini. Ayah bilang, kita mau merdeka, jadi lain kali kalau datang kesini, tidak usah katakan “selamat
malam tuan, selamat malam nyonya” cukup bilang saja “merdeka”. Setelah itu dan seterusnya mereka
kalau berjumpa dengan kami selalu sapa “Merdeka Nyonya, Merdeka Tuan”.
Bagaimana kiprah Sam Ratulangi pasca pengasingan dari Serui?
Setelah dari Serui akibat dari agreement Renvile dipustuskan mesti membebaskan tahanan. Saya
dibebaskan duluan sama Ibu. Waktu pulang, pertama-tama Ayah mengunjungi daerah-daerah yang
berada dalam wilayah Republik. Statusnya saat itu bukan gubernur lagi.
Bagaimana kebersamaan terakhir bersama Sam Ratulangi?
182 ATLAS SEJARAH INDONESIA: GUBERNUR PERTAMA DI INDONESIA