Page 51 - Ebook_Atlas Gubernur-
P. 51
1.2 Naik Pentas di Panggung Nasionalis
Pada masa pendudukan Jepang Soetardjo Pejabat militer Jepang kerap menekan Soetardjo,
Kartohadikoesoemo memimpin departemen dalam termasuk untuk memenuhi kebutuhan logistik
negeri atau Naimubu Sanyo. Selain itu, ia menjadi pangan perang. Mereka memaksakan kehendak
anggota badan perwakilan bentukan Jepang, dengan memforsir kerja petani untuk menyediakan
Tjhoeo Sangi-in dan anggota Poetera (Pusat padi, terutama di daerah kekuasaan Karesidenan
Tenaga Rakyat). Setahun kemudian, tepatnya 10 Jakarta yang kala itu meliputi daerah Karawang,
November 1943, Soetardjo menjadi syucokanatau Cikampek, Sukamandi, Tangerang, dan Purwakarta.
residen (setara walikota) Jakarta. Sebagai pejabat Karesidenan Jakarta merupakan wilayah
di lingkungan pemerintahan sipil Jepang, Soetardjo yang terkenal sebagai gudang padi. Soetardjo
acapkali berurusan dengan pejabat dari kalangan menyiasatinya dengan program kerja yang cerdik,
militer. Tugas yang dibebankan oleh pihak militer yakni dengan menjalankan politik beras. Ia
pun kadang tak tanggung-tanggung. Ia adalah menertibkan distribusi beras sehingga beras tidak
salah satu dari tiga orang Indonesia yang dipercaya boleh dikuasai seluruhnya oleh pedagang Tionghoa.
untuk menduduki posisi residen selama masa Sejak mulai menanam sampai menjemur, gabah
pendudukan Jepang selain Soeroso di Magelang harus berada di tangan rakyat desa dan petani.
dan Soerjo di Bojonegoro. Ketiganya kelak menjadi Sementara itu, orang-orang Tinghoa hanya
gubernur pertama di Jawa Barat, Jawa Tengah, diizinkan untuk menggiling padi. Dalam hal
dan Jawa Timur.
Soetardjo (kanan) bersama rekannya Sam Ratulangi memperbincangkan tatktik memasyaratkan ”Petisi Soetardjo” melalui
majalah Nationale Commentaren yang dipimpin Ratulangi. Dok. repro buku: Memoar ”Soetardjo: ’Petisi Sutardjo’ dan
Perjuangannya” karya Setiadi Kartohadikusumo.
ATLAS SEJARAH INDONESIA: GUBERNUR PERTAMA DI INDONESIA 37