Page 152 - Ebook_Toponim Jogja-
P. 152

134         Toponim Kota Yogyakarta












                             Sekitar jam sembilan, banjir tiba-tiba datang dan mengancam ratusan rumah di tempat
                             yang disebut ledok-ledok. Para penghuni rumah-rumah itu mengerti bahwa bahaya
                             sudah dekat dan karena itu berusaha melarikan diri, tetapi banjir tiba-tiba mengganas
                             sehingga tidak mungkin untuk melarikan diri melalui pintu keluar hulu ke jalan yang
                             jauh lebih tinggi. Karena itu di ledok-ledok tersebut terjadi kepanikan ‘selamatkan
                             siapa yang dapat diselamatkan’, sebesar yang bisa dibayangkan. …”


                             Memori kelam tentang bencana banjir di Kampung Ratmakan yang pernah terjadi di
                             masa silam dan ancaman akan banjir yang bisa datang sewaktu-waktu di masa depan,
                             mendorong terciptanya kearifan lokal masyarakat setempat untuk selalu menjaga
                             lingkungan, salah satunya dengan ‘mêrti Code’. Tradisi ‘mêrti Code’ atau bersih-bersih
                             Sungai Code telah berlangsung sejak nenek moyang dan terus dilestarikan oleh
                             warga Kampung Ratmakan dan kampung-kampung lain di bantaran Kali Code hingga
                             sekarang. Kegiatan inti dari tradisi ini adalah pengambilan sumber mata air dari tujuh
                             lokasi yang kemudian disatukan ke dalam sebuah gentong dan didoakan lalu dibagikan
                             kepada masyarakat.                                                         Sumber: https://www.google.co.id/maps

































                Lokasi Kampung
                     Ratmakan
   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157