Page 68 - PENGOLAHAN MAKANAN ORIENTAL
P. 68
D. Sejarah Masakan Jepang
Awal sejarah tertulis, Nihon Shoki merupakan literature klasik yang memuat
sejarah tertulis paling tua tentang masakan Jepang. Nihon Shoki mengisahkan tentang
Iwakamutsukari-no-mikoto yang merupakan nenek moyang klan Takahashi.
Iwakamutsukari-no-mikoto menghidangkan Namasu dari ikan cakalang dan kerang
Hamaguri yang dipotong-potong dan diacar dengan cuka. Hidangan ini dibuat untuk
Kaisar Keiko yang sedang mengunjungi provinsi Awa karena bersedih atas kematian
Yamato Takeru. Iwakamutsukari-no-mikoto bertugas sebagai juru masak istana dan
kemudian dijadikan dewa masakan.
Asal-usul masakan, nasi mulai dimakan orang Jepang sejak zaman Jomon dengan
lauk dari bahan makanan yang dibuat nimono, dipanggang dan dikukus. Cara mengolah
makanan dengan menggoreng dikenal di zaman Asuka dan berasal
dari semenanjung Korea dan Tiongkok. Teh dan masakan khas pendeta diperkenalkan di
Jepang bersamaan dengan masuknya agama Buddha, tapi hanya berkembang di kalangan
kuil. Makanan khas pendeta dikenal sebagai makanan Buddhis (Shōjin ryōri) yang
melarang keras hewan peliharaan dan binatang buas seperti monyet dijadikan bahan
makanan.
Menurut literatur klasik Engishiki, di berbagai tempat di Jepang Barat terdapat
upacara yang menggunakan ikan hasil fermentasi yang disebut Narezushi sebagai
persembahan. Pekembangan masakan Jepang menurut zamannya:
1. Masakan Zaman Nara
Pengaruh kebudayaan Tiongkok yang kuat di zaman Nara berpengaruh pada
masakan di zaman Nara. Makanan dimasak sebagai hidangan pada ritual dan perayaan
yang berkaitan dengan musim. Di sepanjang tahun selalu ada perayaan dan pesta
makan-makan. Cara memasak dari Tiongkok mulai digunakan untuk mengolah bahan
makanan lokal. Penyesuaian cara memasak dari Tiongkok dengan keadaan alam di
Jepang akhirnya melahirkan masakan yang khas Jepang.
2. Masakan zaman Heian
Di zaman Heian, masakan Jepang makin berkembang sambil terus menerima
pengaruh dari daratan Tiongkok. Pada masa itu mulai dikenal makanan seperti
Karaage, Karani, kue-kue asal Tiongkok (Tōgashi) dan Natto ala Tiongkok.
Sementara itu, aliran masak-memasak dan etiket makan juga berkembang di
59
Pengolahan Makanan Oriental (China, Jepang, dan Korea)