Page 127 - AKIDAH DAN ILMU KALAM E-BOOK
P. 127

terletak di luar kehendak manusia. Oleh karena itu, ia membagi manusia ke dalam dua
                                               88
                   golongan: khawas dan awam.

                       Keharusan manusia untuk menggunakan akalnya, bukan hanya merupakan ilham

                   yang  terdapat  dalam  dirinya,  tapi  juga  merupakan  ajaran  Al-Qur'an  kitab  suci  ini,
                   memerintahkan  kita  untuk  berfikir  dan  melarang  kita  bertaklid.  Abduh  sangat

                   menentang taklid karena menurutnya, taklid adalah salah satu penyebab kemunduran

                   umat Islam abad 19 dan 20. Ia amat menyesalkan sikap taklid dalam berbagai aspek
                   kehidupan.  Perkembangan  dalam  bahasa,  organisasi    sosial,    hukum,    lembaga-

                   lembaga pendidikan,dan sebagainya menjadi terhambat.  89




                           2.  Rasionalisasi keimanan


                       Menurut  muhammad  abduh  al-qur‟an  berbicara,  bukan  kepada  hati  manusia,
                   tetapi  kepada  akalnya. Dengan akal manusia  dapat mengetahui kewaiban  berterima

                   kasih kepada tuhan. Kebaikan adalah dasar kebahagiaan dan kejahatan adalah dasar
                                           90
                   kesengsaraan  di  akhirat.   Proses  kerja  akal  biasanya  di  kaitkan  dengan  kejadian-
                   kejadian alam dan gejalah-gejalah alamsebagai tanda kebesaran dan kekuasaan Alah
                   SWT, sebagaimana di jelaskan di dalam firmannya:


                   “Sesungguhnya  dalam  penciptaan  langit  dan  bumi,  silih  bergantinya  malam  dan

                   siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan
                   apa yang  Allah turunkan dari langit berupa  air, lalu dengan air  itu  Dia hidupkan

                   bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan
                   pengisaran  angin  dan  awan  yang  dikendalikan  antara  langit  dan  bumi;  sungguh

                   (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.”

                   [Al Baqarah:164]

                       Dari  ayat  di  atas  dapat  di  ambil  kesimpulan  bahwa  akal  itu  “ilmu”  hal  ini

                   berangkat  dari  ayat  di  atas.  Yakni  kekuasaan  allha  hanya  di  ketahui  menggunakan
                   akal dan fikirannya. Ayat menuntut manusia dan menentukan sikap manusia dalam

                   bertingkah laku dan berbuat, akal sanggup membedakan mana yang baik dan mana

                   yang  buruk.  Akal  adalah  satu  tongkat  pertumnuhan,  kemakmuran,  kemuliaan,

                   88
                     Nasution, Abduh op.cit., hlm. 35.
                   89  Ibid, h. 47
                   90
                     ibid., h. 191-192

                                                           119
   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132