Page 130 - AKIDAH DAN ILMU KALAM E-BOOK
P. 130
mengatur manusia berlainan dengan sunnah yang mengatur hidup tumbuh-tumbuhan.
Bahkan ada juga sunnah yang tidak berubah-ubah untuk mencapai kemenangan. Jika
seseorang mengikuti jalan yang ditentukan sunnah itu, ia akan mengalami kekalahan.
Adapula sunnah yang membawa pada kesenangan dan ada yang membawa pada
kesusahan. Keadaan seorang mukmin atau kafir tidak membawa pengaruh dalam hal
ini. Sunnah tidak mengenal pengecualian, sungguhpun pengecualian untuk para Nabi-
nabi. Sunnah tidak berubah-ubah dan Tuhan tidak menghendaki supaya sunnah
menyalahi nature. Olek karena itu orang sakit yang memohon kepadaTuhan agar
diberikan kesehatan, sebenarnya meminta: “Tuhanku, hentikanlah untuk
kepentinganku sunnah-Mu yang Engkau katakan tidak akan berubah-ubah itu”. Jelas
bahwa sunnah Allah tidak mengalami perubahan atas kehendak Tuhan sendiri dan
dengan demikian merupakan batasan bagi kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan.
Semua uraian tersebut menunjukan bahwa dalam faham Mu‟tazilah kekuasaan
mutlak Tuhan mempunyai batasan-batasan dan Tuhan sendiri, sebagai kata al-Manar,
tidak bersikap absolute seperti halnya Raja Absolut yang menjatuhkan hukuman
menurut kehendaknya semata. Keadaan Tuhan dalam faham ini, lebih dekat
menyerupai keadaan Raja Konstitusional, yang kekuasaan dan kehendaknya dibatasi
konstitusi.
b. Perspektif Maturidiyah
Ini adalah kutipan langsung dari bukunya Prof. Dr. Harun Nasution yang berjudul
Teologi Islam. “Adapun kaum Maturidi, golongan Bukhara menganut pendapat
bahwa Tuhan mempunyai kekuasaan mutlak. Menurut al- Bazdawi, Tuhan memang
berbuat semua yang di kehendaki-Nya dan menentukan segala-galanya menurut
kehendak-Nya.Tidak ada yang dapat menentang dan memaksa-Nya, dan tidak ada
larangan-larangan terhadap Tuhan. Akan tetapi bagaimanapun juga seperti akan
dijelaskan nanti, faham mereka tentang kekuasaan Tuhan tidaklah semutlak faham
As‟ariyah.
Maturidiyah golongan Samarkand, tidaklah sekeras golongan Bukhara dalam
mempertahankan kemutlakan, kekuasaan mutlak Tuhan. Batasan- batasan yang
diberikan golongan Samarkand ialah:
122