Page 134 - AKIDAH DAN ILMU KALAM E-BOOK
P. 134
mengutus utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan izin-Nya apa yang
Dia kehendaki. Sungguh, Dia Mahatinggi, Mahabijaksana.
Di belakang tabir artinya ialah seorang dapat mendengar kalam Ilahi akan tetapi.
Dia tidak dapat melihat-Nya seperti yang terjadi kepada Nabi Musa a.s.
Berdasarkan ayat di atas, tiga metode tersebut adalah:
a. Pengiriman wahyu tanpa perantara, dalam keadaan ini makna dan
pengertian "yang diwahyukan" akan menyatu dalam diri "yang menerima
wahyu.
b. Pengiriman wahyu melalu perantaraan malaikat.
c. Menciptakan suara-suara yang bisa didengar oleh telinga.
Ada berbagai pendapat yang menjelaskan pengertian kalam Ilahi, dibawah ini ada
beberapa pendapat penting:
a. Sebagian menganggap kalam Ilahi sebagai bentuk suara dan huruf yang
mandiri dari zat Tuhan dan sifatnya adalah kekal. Kelompok ini
menganggap bahwa jilid dan mushhaf A1-Qur'an sebagai salah satu dari
kalam Tuhan yang kekal.
b. Pendapat lain mengatakan bahwa kalam Ilahi adalah suara-suara dan
huruf- huruf yang berdiri sendiri dari zat Tuhan akan tetapi bersifat
temporal (sementara).
c. Pendapat ketiga mengatakan bahwa kalam Ilahi adalah suara-suara dan
huruf-huruf yang sementara dan tidak berdiri sendiri dari zat Tuhan
melainkan sebagai perbuatan dan makhluk-Nya. Gagasan ini dinisbahkan
kepada Mu'tazilah, dan maksud dari "Tuhan berkalam" adalah terciptanya
huruf- huruf dan suara-suara di alam luar.
d. Sebagian dari kelompok Asy'ariyah mengatakan bahwa kalam Ilahi berdiri
sendiri dari zat-Nya dan berbeda dengan ilmu dan iradah, dari sinilah
schingga kalam Iiahi terkadang dinamakan dengan kalam nafsi. Menurut
mereka, kalam nafsi memiliki satu makna yaitu kalam yang lepas dari
berbagai bentuk ungkapan seperti perintah, larangan, berita, panggilan dan
sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan huruf-huruf dan suara yang
126