Page 97 - AKIDAH DAN ILMU KALAM E-BOOK
P. 97

sekte  Maturidiyah,  yaitu  aliran  Maturidiyah  Samarkand  yang  ditokohi  oleh  al-

                   Maturidy  sendiri  dan  aliran  Maturidiyyah  Bukhara  yang  ditokohi  oleh  al-Bazdawi.
                   Aliran Maturidiyyah banyak dianut oleh kaum Muslim yang bermazhab Hanafi dalam

                                       60
                   bidang hukum (fiqh).
                       Untuk  mengetahui  sistem  pemikiran  Al-maturidi,  kita  tidak  bisa  meninggalkan

                   pikiran-pikiran  asy‟ary  dan  aliran  mu‟tazilah,  sebab  ia  tidak  lepas  dari  suasana

                   zamannya.  Maturidiyah  dan  asy‟aryah  sering  terjadi  persamaan  pendapat  karena
                   persamaan  lawan  yang  dihadapinya  yaitu  mu‟tazilah.  Namun,  perbedaan  dan

                   persamaannya  masih  ada.  Al-Maturidi  dalam  pemikiran  teologinya  banyak
                   menggunakan rasio. Hal ini mungkin banyak dipengaruhi oleh Abu Hanifa karena Al-

                   maturidi  sebagai  pengikat  Abu  Hanifa.  Dan  timbulnya  aliran  ini  sebagai  reaksi
                   terhadap mu‟tazilah.


                       1.  Maturudiyah Samarkand (al Maturidi)


                          a.  Riwayat hidup al Maturidi

                       Nama    lengkapnya  Abu  Mansur  Muhammad  bin  Muhammad  al  Maturidi

                   adalahteolog  terkemuka  yang  menggolongkan  dirinya  ke  dalam  barisan  kaum  Ahlu
                   Sunnah  wal  Jama‟ah.  Paham  teologis  yang  dikemukakannya  dan  dianut  oleh  para

                                                                      61
                   pengikutnya  kemudian  dikenal  dengan  Maturidiah.   Beliau  lahir  di  Maturid  dekat
                   dengan  Samarkand  (di  Asia  Tengah  pada  tahun  852  M  /  238  H)  yang  tanggal
                   kelahirannya tidak dapat diketahui secara pasti dan hanya merupakan suatu perkiraan,

                   yaitu  berdasarkan  bahwa,  ketika  gurunya  (Muhammad  bin  Muqatil  al  Razi)  wafat
                   pada tahun 862 M atau 248 H, beliau sudah berusia sepuluh tahun. Jika perkiraan ini

                   benar, maka berarti ia mempunyai usia yang sangat panjang karena di ketahui beliau
                                                             62
                   wafat di Samarkand pada 944 M / 333 H.  Adapun nama al Maturidi dihubungkan
                   dengan tempat kelahirannya yaitu Maturid.


                       Al  Maturid  memperdalam  ilmu  dari  beberapa  orang  guru  di  daerahnya.  Guru-
                   guru  al Maturidi  adalah  murid Abu Hanifah.  Dari guru-gurunya itulah membuat al

                   Maturidi dikenal dalam bidang fiqih, ilmu Kalam, tafsir sekalipun akhirnya ia lebih



                   60
                     Noer Iskandar Al-Barsany, MA, Pemikiran Kalam Imam Abu mansur A-Maturidi, Perbandingan
                   dengan Kalam Mu’tazilah dan Al-Asy’ari, (Jakarta: Srigunting, 2001).
                   61
                     Ambary, Hasan Mu’arif, Ensiklopedi Islam. (Jakarta : Ikrar Mandiri Abadi, 2002), h. 630
                   62
                     Ahmad Hanafi, Teologi Islam ( Ilmu Kalam ) ( Cet. Ke- 10 ; Jakarta : Bulan Bintang , 1993 ), h. 70.

                                                           89
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102