Page 99 - AKIDAH DAN ILMU KALAM E-BOOK
P. 99

65
                   dan  berakal)  berkewajiban  mengetahui  Tuhan.   sehingga  akan  berdosa  bila  tidak
                   percaya kepada Tuhan sebelum turunnya wahyu.

                       Begitu pula mengenai baik dan buruk, akal pun dapat mengetahui sifat baik yang

                   terdapat dalam yang baik dan sifat buruk yang terdapat dalam yang buruk. Dengan
                   demikian, akal yang juga tahu bahwa berbuat buruk adalah buruk dan berbuat baik

                   adalah  baik.  Akal  selanjutnya  akan  membawa  kepada  kemuliaan  dan  melarang

                   manusia  mengerjakan  perbuatan-perbuatan  yang  membawa  kepada  kerendahan.
                   Perintah dan larangan dengan demikian menjadi wajib dengan kemestian akal. Yang

                   diwajibkan akal adalah adanya perintah larangan yang dapat diketahui akal hanyalah
                                                           66
                   sebab wajibnya perintah dan larangan itu.

                       Adapun  mengenai  kewajiban  berbuat  baik  dan  menjauhi  yang  buruk,  menurut

                   paham Maturidiah Samarkand akat tidak berdaya mewajibkan manusia terhadap hal
                   tersebut.  Karena  kewajiban  berbuat  baik  dan  menjauhi  yang  buruk  hanya  dapat

                   diketahui oleh wahyu.

                               2)  Sifat Tuhan


                                                                                67
                       Bagi  al  Maturidi  bahwa  Tuhan  itu  mempunyai  sifat-sifat,   tetapi  sifat-sifat  itu
                   bukan zat. Dengan kata lain sifat-sifat itu bukanlah suatu yang berdiri pada zat. Sifat

                   itu qadim dengan qadimnya zat. Kekalnya sifat-sifat itu sendiri, akan tetapi kekalnya

                   sifat itu melalui kekekalan yang terdapat dalam esensi Tuhan. Oleh karena sifat-sifat
                   itu  bukan  berdiri  sendiri  maka  tidaklah  terjadi  ta‟addud  al  qudama‟  sebagaimana

                   paham Mu‟tazilah yang menafikan sifat karena beranggapan akan terjadi ta‟addud al
                   qudama‟.


                               3)  Perbuatan Manusia

                       Maturidi berpendapat bahwa perbuatan manusia adalah ciptaan Tuhan. Ada dua

                   jenis  perbuatan  yakni:  perbuatan  Tuhan  dan  perbuatan  manusia.  Perbuatan  Tuhan

                   dimanifestasikan dalam bentuk penciptaan daya dalam diri manusia, dan pemakaian
                                                            .68
                   daya itulah merupakan perbuatan manusia


                   65
                     Al-Bazdawi. Kitab Usuluddin . Al-Bazdawi. Kitab Usuluddin. Kahirah: Dr. Kahirah: Dr. Hans Piter Lins
                   (Et. Al), Dar Haya'. Hans Piter Lins (Et. Al), h. 207.
                   66
                     Nasution, Harun, Teologi Islam (Jakarta: UI-Press, 1978)., h. 89-90.
                   67
                     Ibid., h. 76.
                   68
                     Ibid., h. 112.

                                                           91
   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104