Page 102 - AKIDAH DAN ILMU KALAM E-BOOK
P. 102

Al  Bazdawi  berpendapat  bahwa  perbuatan  manusia  itu  di  ciptakan  Tuhan,

                   sekalipun  perbuatan  tersebut  di  sebabkan  oleh  qudrah  hadisah  yang  berasal  dari
                                       77
                   manusia itu sendiri.  Karena timbulnya perbuatan itu terdapat dua daya yaitu daya
                   untuk mewujudkan dan daya untuk melakukan.

                       Meskipun dua tokoh aliran Maturidi dan juga Asy‟ari berbeda dalam beberapa hal

                   tetapi  punya  prinsip  yang  sama.  Jika  terdapat  pertentangan  antara  akal  dan  usaha,

                   maka akal harus tunduk kepada wahyu. Itulah satu contoh sehingga mereka terpadu
                   dengan satu aliran besar (Ahlu Sunnah Wal Jama‟ah). Di samping itu mereka tampil

                   menentang Mu‟tazilah, hanya saja Asy‟ari berhadapan langsung dengan pikiran yang
                   sangat bertentangan dengan Mu‟tazilah.


                       Meskipun  dalam  perjalanan  sejarah  ilmu  kalam,  termasuk  penjelasan  tersebut

                   diatas  tentang  pemikiran  al_Maturidiyah.  Aliran  maturidiyah,  baik  samarkand
                   maupun  bukhara,  sepakat  menyatakan  bahwa  pelaku  dosa  masih  tetap  sebagai

                   mukmin karena adanya keimanan dalam dirinya. Adapun balasan yang diperolehnya
                   kelak di akhirat bergantung pada apa yang dilakukannya di dunia. jika ia meninggal

                   tanpa tobat terlebih  dahulu,  keputusannya  diserahkan  sepenuhnya  kepada  kehendak
                   Allah SWT. jika menghendaki pelaku dosa besar diampuni, ia akan memasukkan ke

                   neraca, tetapi tidak kekal didalamnya.



























                   77
                     Ibid., h. 107

                                                           94
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107