Page 98 - AKIDAH DAN ILMU KALAM E-BOOK
P. 98

populer  sebagai  mutakallimin.  Oleh  karena  ia  lebih  banyak  memfokuskan

                   perhatiannya  kepada  ilmu  kalam,  karena  ketika  itu  ia  banyak  berhadapan  dengan
                                                        63
                   paham teologi lain seperti Mu‟tazilah.

                       Pemikiran-pemikiran  al  Maturidi  jika  dikaji  lebih  dekat,  maka  akan  didapati
                   bahwa  al  Maturidi  memberikan  otoritas  yang  lebih  besar  kepada  akal  manusia

                   dibandingkan dengan Asy‟ari. Namun demikian di kalangan Maturidiah sendiri ada

                   dua  kelompok  yang  juga  memiliki  kecenderungan  pemikiran  yang  berbeda  yaitu
                   kelompok Samarkand yaitu pengikut-pengikut al Maturidi sendiri yang paham-paham

                   teologinya  lebih  dekat  kepada  paham  Mu‟tazilah  dan  kelompok  Bukhara  yaitu
                   pengikut al Bazdawi yang condong kepada Asy‟ariyah.


                          b.  Pemikiran-pemikiran al Maturidi

                       Seperti yang telah diuraikan bahwa pemikiran al Maturidi pada dasarnya sedikit

                   berbeda  dengan  pemikiran  al  Bazdawi  yang  kemudian  berkembang  menjadi  dua

                   cabang aliran Maturidiah yaitu Maturidiah Samarkand oleh Abu Mansur al Maturidi
                   sendiri. Diantara pemikiran-pemikiran teologis al Maturidi yang akan dibahas di sini

                   adalah sebagai berikut :

                               1)  Akal dan Wahyu


                       Berbicara  mengenai  akal  dan  wahyu  dalam  paham  teologi,  maka  ada  empat

                   masalah  pokok  yang  diperdebatkan.  Apakah  keempat  masalah  tersebut    dapat
                   diketahui  akal  atau  tidak,  apakah  hanya  dapat  diketahui  oleh  wahyu  dan  lain

                   sebagainya. Keempat masalah pokok tersebut adalah : Mengetahui Tuhan, Kewajiban
                   mengetahui  Tuhan,  Mengetahui  baik  dan  buruk  dan  kewajiban  mengerjakan  yang

                   baik dan menjauhi yang buruk sebelum datangnya wahyu.

                       Al  Maturidi  berpendapat  bahwa  akal  dapat  mengetahui  eksistensi  Tuhan.  Oleh

                   karena Allah sendiri memerintahkan manusia untuk menyelidiki dan merenungi alam

                   ini. Ini menunjukkan bahwa dengan akal, manusia dapat mencapai ma‟rifat kepada
                         64
                   Allah.  Mengenai kewajiban manusia akan kemampuan  mengetahui Tuhan dengan
                   akalnya menurut al Maturidi Samarkand sebelum datangnya wahyu itu juga adalah

                   wajib diketahui oleh  akal, maka  setiap  orang yang  sudah mencapai dewasa  (baligh



                   63
                     Tim Ahli Tauhid, Kitab Tauhid 2, Dar al-Haq, (Jakarta: 2003, cet. V,) h. 1.
                   64
                     Tarikh al Mazahib al Islamiyah., h. 201.

                                                           90
   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103