Page 10 - IMAN SANTOSA_PERLAWAN BANGSA INDONESIA MELAWAN BELANDA
P. 10
Tumenggung Baurekso, yang tiba di Batavia tanggal 22 Agustus 1628. Selanjutnya,
menyusul pasukan Tumenggung Sura Agul-Agul, dan kedua bersaudara yaitu Kiai
Dipati Mandurejo dan Upa Santa.
Mengapa serangan pertama mengalami kegagalan? Hal ini terjadi selain karena
kurangnya perbekalan, juga disebabkan Mataram kurang matang dalam
memperhitungkan medan pertempuran. Faktor lain adalah persenjataan Belanda jauh
lebih modern dibandingkan tentara Mataram. Serangan pertama yang dilakukan oleh
Mataram gagal sehingga terpaksa pasukan ditarik kembali ke Mataram tanggal 3
Desember 1628. Pada serangan tersebut, tidak kurang 1.000 prajurit Mataram gugur
dalam medan pertempuran. Mataram segera mempersiapkan serangan kedua, dengan
pimpinan Kyai Adipati Juminah, K.A. Puger, dan K.A. Purbaya. Persiapan dilakukan
dengan lebih matang. Gudang-gudang dan lumbung persediaan makanan didirikan di
berbagai tempat. Setelah semua persiapan selesai, pengepungan secara total terhadap
Batavia pun dilakukan. Serangan dimulai pada tanggal 1 Agustus dan berakhir 1
Oktober 1629. Namun, serangan kedua ini pun gagal, karena faktor kelemahan yang
sama seperti pada serangan pertama serta lumbung padi persediaan makanan
banyak dihancurkan Belanda sehingga semakin memperlemah kekuatan
Mataram.Pada tahun 1799, terjadi peristiwa penting dalam sejarah kolonialisme
dan imperialisme Barat di Indonesia. VOC dinyatakan bangkrut hingga dibubarkan.
Keberadaan VOC sebagai kongsi dagang yang menjalankan roda pemerintahan di
negeri jajahan seperti di Indonesia tidak dapat dilanjutkan lagi. Pada tanggal 31
Desember 1799, VOC dinyatakan bubar. Semua utang piutang dan segala milik
VOC diambil alih oleh pemerintah. Setelah dibubarkannya VOC, Indonesia berada
langsung di bawah pemerintah Hindia Belanda.
b. Perlawanan terhadap Pemerintah Hindia Belanda
1) Perang Saparua di Ambon
Kalian masih ingat kekuasaan Inggris yang
menggantikan Belanda pada tahun 1811-1816? Peralihan
kekuasaan tersebut menyadarkan rakyat bahwa Belanda
bukanlah kekuatan yang paling hebat. Ketika Belanda
kembali berkuasa di Indonesia tahun 1817, rakyat
Ambon mengadakan perlawanan, di bawah pimpinan
Thomas Matulesi (Pattimura). Pattimura memimpin
Gb. 6. Kapitan Patimura
Sumber: id.wikipedia.org perlawanan di Saparua dan berhasil merebut benteng
Belanda serta membunuh Residen van den Berg.
Dalam perlawanan tersebut, turut serta pula seorang pahlawan wanita
MODUL PEMBELAJARAN IPS | UNTUK SMP/MTs KELAS VIII SMT 2 H a l | 7