Page 13 - IMAN SANTOSA_PERLAWAN BANGSA INDONESIA MELAWAN BELANDA
P. 13
berhasil meyakinkan panglima Sentot Prawiryodirjo untuk membuat perjanjian
perdamaian.
Pada bulan Maret 1830, Diponegoro bersedia mengadakan perundingan dengan
Belanda di Magelang, Jawa Tengah. Perundingan tersebut hanya sebagai jalan
tipu muslihat karena ternyata Diponegoro ditangkap dan diasingkan ke Manado,
kemudian ke Makassar hingga wafat tahun 1855. Setelah berakhirnya Perang
Jawa (Diponegoro), tidak ada lagi perlawanan yang besar di Jawa.
4) Perang Aceh
Traktat London tahun 1871 menyebut Belanda
menyerahkan Sri Lanka kepada Inggris, dan Belanda
mendapat hak atas Aceh. Berdasarkan traktat tersebut,
Belanda mempunyai alasan untuk menyerang istana
Aceh. Saat itu, Aceh masih merupakan negara
merdeka. Belanda juga membakar Masjid Baiturrahman
yang menjadi benteng pertahanan Aceh 5 April 1873.
Gb. 9. Cut Nyak Dien Semangat jihad (perang membela agama Islam)
Sumber: republika.or.id
menggerakkan perlawanan rakyat Aceh. Jendral Kohler
terbunuh saat pertempuran di depan Masjid Baiturrahman, Banda Aceh. Kohler
meninggal dekat dengan pohon yang sekarang diberi nama Pohon Kohler. Siasat
konsentrasi stelsel dengan sistem bertahan dalam benteng besar oleh Belanda tidak
berhasil. Belanda semakin terdesak, korban semakin besar, dan keuangan terus
terkuras. Belanda sama sekali tidak mampu menghadapi secara fisik perlawanan
rakyat Aceh. Menyadari hal tersebut, Belanda mengutus Dr. Snouck Hurgronje
yang memakai nama samaran Abdul Gafar. Sebagai seorang ahli bahasa, sejarah,
dan sosial Islam, ia dimintai masukan atau rekomendasi tentang cara-cara
mengalahkan rakyat Aceh. Setelah lama belajar di Arab, Snouck Hurgronje
memberikan saran-saran kepada Belanda mengenai cara mengalahkan orang
Aceh. Menurut Hurgronje, Aceh tidak mungkin dilawan dengan kekerasan, sebab
karakter orang Aceh tidak akan pernah menyerah. Jiwa jihad orang Aceh sangat tinggi.
Taktik yang paling mujarab adalah dengan mengadu domba antara golongan
Uleebalang (bangsawan) dan kaum ulama. Belanda menjanjikan kedudukan pada
Uleebalang yang bersedia damai. Taktik ini berhasil, banyak Uleebalang yang tertarik
pada tawaran Belanda. Belanda memberikan tawaran kedudukan kepada para
Uleebalang apabila kaum ulama dapat dikalahkan. Sejak tahun 1898, kedudukan
Aceh semakin terdesak. Banyak tokohnya yang gugur. Teuku Umar gugur dalam
pertempuran di Meulaboh pada 1899. Sultan Aceh Mohammad Daudsyah ditawan
pada tahun 1903 dan diasingkan hingga meninggal di Batavia. Panglima
MODUL PEMBELAJARAN IPS | UNTUK SMP/MTs KELAS VIII SMT 2 H a l | 10