Page 142 - PERTEMPURAN TELUK CIREBON
P. 142
Pertempuran Teluk Cirebon
Indonesia lebih menitikberatkan pada taktik
gerilya.
Pada saat para pejuang kemerdekaan Indonesia
yang terdiri dari Angkatan darat, angkatan Laut,
laskar-laskar sperti hisbulloh, fisabilillah, bamboo
runcing sedang berjuang mempertahakan tiap
jengkal tanah negara republik Indoneisa.
Pemerintah berupaya menyelesaikannya dengan
jalan damai melalui perundingan. Maka
diselenggarakanlah perundingan Renvile pada
desember 1947, perundingan yang cukup alot dan
baru bisa di tandatangani pada Januari 1948. Hasil
perundingan ini adalah menyempitnya wilayah
republic Indonesia dan terjadi pertentanagan
anatara pihak perwakilan Indonesia dan Belanda,
diantaranya Belanda beranggapan perlu membuat
pemerintahan federal sementara yang berda dan
dipimpin oleh perwakilan Belanda sedangkan
bangsa Indonesia berpendapat bahwa pemerintahan
federa semntara tetapi harus bersifat nasional dan
dipimpin oleh orang Indonesia, Belanda
menginginkan indoneisa tidak menjalin hubungan
internasional, Indonesia sebaliknya, Belanda
menginginkan pembubaran tentara nasional
indoensia, sedangkan Indonesia berpendapat
bahwa tentara adalah sebuah komonen yang harus
129