Page 147 - PERTEMPURAN TELUK CIREBON
P. 147
Pertempuran Teluk Cirebon
pecah agar tidak dihancurkan semua oleh pasukan
Belanda. Pasukan tank Belanda yan akan memasuki
desa Kobakan di sepanjang jalan mendapt tembakan
dan gangguan dari pasukan ALRI yang memang
Sudah menduduki posisi. Gerakan maju pasukan
Belanda sedikit banyak tertahan oleh adanya
penghalang-penghalang dari pasukan ALRI. Di desa
Banjarharjo pasukan ALRI mendapat tekanan yang
berat dari pasukan Belanda sehingga tidak dapat lebih
lama untuk mempertahankan desa tersebut. Pimpinan
pasukan dengan segera memerintahkan untuk
mengundurkan diri guna mengurangi korban yang
lebih besar. Dalam pengunduran diri ini pasukan ALRI
terlebih dahulu membuat rintangan-rintangan di jalan-
jalan raya. Diputuskan bahwa titik kumpul ditentukan
di desa Penyarasan. Di desa ini pasukan secara
kebetulan bertemu dengan pasukan ALRI pangkalan
IV Tegal yang juga mengalami nasib yang sama, kisah
yang sama pula hanya tempatnya saja yang berlainan.
Pada waktu terjadi pertempuran di desa kobakan,
terjadi pula pertempuran hebat antara pasukan Belanda
dengan pasukan pangkalan IV di Banjarsari. Seperti
halnya di Banjarharjo, banjarsaripun hari berikutnya
setelah terjadi pertempuran juga diserang oleh pasukan
Belanda baik dari darat maupun udara.
Adapaun pasukan yang mengundurkan diri ke arah
timur yaitu Yogyakarta, setelah sampai di tempat lama
134