Page 145 - PERTEMPURAN TELUK CIREBON
P. 145
Pertempuran Teluk Cirebon
kesulitan dalam hal peluru, sebab peluru yang ada
pada waktu itu sangat minim sekali. Untuk mencari
jalan keluar, maka komandan pasukan telah
memerintahkan kepada Letnan Soedibjo dan Letnan
Oentoeng berangkat ke Kuningan untuk meminta
87
tambahan peluru.
Baru saja akan melaksanakan pemberangkatan
kurir, tiba-tiba saja markas di Cigobang mendapat
serangan dari pasukan Belanda. Terjadilah tembak
menembak mengakibatkan jatuhnya korban di antara
anggota. Ditambah pula adanya penangkapan atas diri
Letnan Soedibjo oleh pihak Belanda. Untuk
mengimbangi atas tertawannya Letnan Soedibjo, maka
pasukan mengadakan pencegatan terhadap konvoi
Belanda di desa Kobakan yang berjumlah 3 kendaraan
dengan muatan kurang lebih 3 peleton pasukan
Belanda. Dalam pencegatan ini semua kendaraan
berikut isinya hancur. Rupa-rupanya di belakang
ketiga truk militer Belanda tadi masih ada lagi truk
yang juga berisi pasukan Belanda beserta
perlengkapannya. Kemudian terjadi tembak-
menembak yang berlangsung cukup lama. Dalam
tembak-menembak tersebut di pihak ALRI gugur
sebanyak 12 anggota dan dimakamkan di desa
Kobakan, sedangkan pasukan Belanda dapat dipukul
87 Dinas Sejarah TNI-AL, Sejarah Tentara Nasional Indonesia
Angkatan Laut (Periode Perang Kemerdekaan) 1945-1950.(Jakarta :
Dinas Sejarah TNI-AL,1973), hal. 514
132