Page 85 - PERTEMPURAN TELUK CIREBON
P. 85
Pertempuran Teluk Cirebon
blockade ekonomi dengan menangkap kapal dagang
yang hendak menurunkan dagangannya di pelabuhan
Cirebon
Konflik bersenjata antara Belanda dan Indonesia di
Cirebon sudah dimulai sejak Januari 1947.
Pertempuran ini terjadi di laut Cirebon, pada awalnya
5 kapal laut milik ALRI sedang melakukan latihan
guna meningkatkan kemampuan, namun dilepas pantai
di luar garis teritorial terdapat kapal Belanda yang
mengintai. Hingga akhirnya terjadi penembakan oleh
kapal Belanda terhadap iring-iringan KRI Gajah Mada.
Dalam pertempuran tersebut KRI Gajah Mada yang
dipimpin oleh Letkol laut Samadikun mengorbankan
diri demi menyelamatkan 4 kapal ALRI lainnya.
Pertempuran di Cirebon mencapai puncaknya pada
saat 20 Juli 1947 pukul 10.00, sebuah pesawat terbang
Belanda melayang-layang sangat rendah di atas daerah
sekitar kota Cirebon dan menyebarkan pamflet yang
58
ditandatangani oleh Letnan Jendral Spoor. Pamflet
tersebut terkait dengan perintah menyerahkan senjata
bagi para pejuang, himbauan kepada rakyat agar
menolak taktik bumi hangus, dan perintah agar seluruh
elemen masyarakat Cirebon bekerjasama dengan
tentara kerajaan Belanda. Setalah memasuki bulan Juli
1947 serangan Belanda semakin massif serangan udara
dilancarkan oleh pihak Belanda, tanda dimulainya
58 Ibid., hal.103
72