Page 83 - PERTEMPURAN TELUK CIREBON
P. 83
Pertempuran Teluk Cirebon
terjadinya demobilisasi Jepang atas Peta dan Heiho.
Pada tanggal 17 agustus 1945 berita proklamasi sudah
didengar oleh sebagian rakyat Cirebon, tetapi baru
pada malam harinya stasiun radio menyiarkan secara
resmi. Sehingga rakyat sepenuhnya yakin bahwa hari
yang ditunggu-tunggu, proklamasi kemerdekaan
Republik Indonesia telah terlaksana.
Tahap-tahap berikutnya adalah pengambil alihan
kekuasaan dari tangan Jepang, proses ini tidak banyak
memakan korban dan berlangsung cukup cepat. Pada
aspek pemerintahan saat awal Indonesia memperoleh
kemerdekaannya Cirebon tetap menajdi sebuah
karesidenan yang didalamnya terdiri dari beberapa
wilayah diataranya Kuningan, Majalengka dan
Indramayu.
Posisi Cirebon sebagai salah satu kota yang
menyatakan diri sebagai bagian dari negara republik
Indonesia semakin penting dengan dipilinya Cirebon
sebagai tempat perundingan antara Belanda dan
Indonesia yang ditengahi oleh Inggris. Linggarjati
terpilih sebagai tempat perundingan dikarenakan
disana terdapat villa yang pernah menjadi tempat
pengungsian orang Belanda saat kedatangan Jepang.
Delegasi Belanda yang diwakili oleh Van Pool,
Prof.Schermerhorn dan De Boer memilih datang
melalui jalur laut dan berlabuh di Pelabuhan Cirebon.
Dipilihnya jalur laut sebagai jalur kedatangan para
70