Page 53 - Warta Bea Cukai Edisi Oktober 2018
P. 53
SOSOK
juga diberi kesempatan untuk mengikuti training di “Army Management Engineering Training”
selama satu bulan di Rock Island Illinois. Lembaga ini milik militer tetapi membuka kesempatan
bagi orang-orang sipil calon pimpinan perusahaan untuk mengikuti training. Sepulang dari Amerika
saya mampir di Jepang untuk meninjau sistem kepabeanan Jepang di pelabuhan udara Haneda
dan pelabuhan laut Kobe. Saya juga diminta memberi ceramah pada para pemeriksa dari seluruh
wilayah, berkumpul di semacam Pusdiklat di Tokyo. Waktu itu Tokyo sedang di up-grade untuk
menghadapi Olimpiade yang akan diselenggarakan di Jepang tahun 1964.
Tahun 1965 menjadi Kepala Dinas Intelejen di Direktorat P2. Jabatan ini sangat rawan pada saat
itu. Tanpa pikir panjang ia langsung menghubungi pihak Kopkamtib (waktu itu Jendral Soemitro)
dan Kopkamtibda Jakarta Raya (waktu itu Jendral Amir Machmud dan Kolonel Naya Iskandar) serta
BAKIN waktu itu Jendral Yoga Sugama untuk melaporkan tugas yang harus ia laksanakan dan minta
petunjuk tentang apa dan bagaimana ia harus melaksanakan tugas. Selama tugas di Bea Cukai
inilah amanat paling berat dan paling memakan energinya. Di kalangan Bea Cukai Soeharnomo
menjadi tidak populer. Mulai banyak surat kaleng, fitnah serta isu macam-macam. Untunglah
pihak penguasa tidak termakan isu-isu dan surat kaleng tersebut dan Alhamdulillah tugas itu dapat
diselesaikan dengan baik.
Tahun 1968 ke Medan sebagai Kepala Bidang Pabean. Tidak sampai 1 tahun ditarik lagi ke Kantor
Pusat menjabat Kepala Dinas Riset dan Perundang-undangan. Sempat pula ikut kuliah di Fakultas
Hukum UI sampai tingkat sarjana muda tahun 1965 dan bisa selesai kuliah di Sekolah Tinggi
Ilmu Keuangan Negara (STIKN) sampai tingkat Sarjana 1968. “Saya satu-satunya pejabat yang
diijinkan oleh pimpinan Dep. Keuangan untuk kuliah sambil menjabat, dan pangkat saya waktu
itu sudah golongan F4 padahal kalau lulusan STIKN masuk golongan F2.” Meskipun pangkatnya
sudah tinggi. Sebenarnya sudah lama sekali ia ingin kuliah di STIKN tetapi selalu tidak disetujui
oleh atasan dengan alasan tenaga saya sangat dibutuhkan di kantor. Sampai akhirnya pangkatnya
sudah terlalu tinggi baru dapat ijin kuliah sambil tetap bekerja. Tetapi karena tujuan saya adalah
belajar dan menambah ilmu maka saya terus saja kuliah sampai selesai meskipun tidak ada efek
Volume 50, Nomor 9, September 2018 - Warta Bea Cukai | 51