Page 3 - EMODUL SIFAT BAHAN HASIL PERTANIAN
P. 3
Sifat Fisik
Sifat fisik bahan, berhubungan erat dengan struktur dan penampilan bahan. Bahan hasil
pertanian umumnya berupa masa yang keadaannya relatif lunak dan mengandung air dalam
jumlah yang cukup tinggi sehingga bersifat labil. Sebagian produk pertanian akan
menampakkan penampilan fisik yang tetap baik meskipun bahan telah dikeringkan dan
sebagian lagi sifat fisiknya akan berubah. Sifat fisik bahan merupakan ciri khas dari suatu
produk pertanian yang secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi tingkat
penerimaan konsumen. Oleh karena itu sifat fisik bahan harus senantiasa terpelihara agar
tidak mengalami banyak perubahan dari sifat aslinya. Untuk jenis bahan pangan
tertentuseperti biji-bijian berkurangnya kandungan air tidak banyak berpengaruh terhadap
sifat fisik bahan. Pada produk pertanian seperti buah dan sayur segar, hilangnya sejumlah air
dapat merubah sifat fisik bahan sehingga kualitasnya lebih rendah. Oleh karena itu dalam
menangani sifat bahan hasil pertanian harus dicari jalan terbaik agar bahan tidak banyak
berubah penampilannya, terutama penampilan luarnya, karena hal ini merupakan suatu
kriteria konsumen dalam memilih suatu bahan pangan.
Biologis
Bahan hasil pertanian dapat dipandang sebagai masa yang masih memiliki sifat kehidupan.
Meskipun telah dipetik atau dipisahkan dengan tanaman induknya, hasil pertanian tetap
masih dapat melanjutkan perubahan. Perubahan yang terjadi berupa proses pertumbuhan
lanjutan dan proses fisiologis lainnya. Seperti buah dan sayur segar akan mengalami proses
pematangan.
Kimia (nilai gizi)
Hasil pertanian secara kimia tersusun atas komponen komponen penting seperti karbohidrat,
protein, lemak, vitamin dan mineral. Senyawa senyawa tersebut dijadikan sebagai suatu
sumber energi dan pembangun sel bagi tubuh manusia maupun hewan. Oleh karena itu,
sangat diharapkan bahan hasil pertanian tetap dapat mempertahankan isi kandungannya
sampai bahan dikonsumsi. Kandungan nilai gizi bahan hasil pertanian secara langsung dapat
dipengaruhi oleh peristiwa yang berlangsung secara biologis, misalnya perkecambahan biji.
Untuk berlangsungnya perkecambahan diperlukan energi. Energi pertumbuhan diperoleh dari
karbohidrat dan protein serta lemak yang ada dalam biji tersebut. Oleh karena itu pada setiap
perkecambahan, kandungan senyawa penting akan berkurang.