Page 81 - Sun Flower Full Naskah
P. 81
dan seluruh menunya pun halal.
Baru saja Hae-Seol hendak menyantap hidangan yang
disajikan, sepasang mata indah Hae-Seol melihat sosok yang
tengah duduk sendiri. Lelaki itu duduk di kursi yang cukup
berseberangan jauh dari Hae-Seol.
“So-Ra… aku yakin kau pasti mengenal orang itu,” su-
ara Hae-Seol bahkan sedikit gemetar saat matanya menangkap
sosok yang pernah bertemu dengannya dalam mimpi panjang
yang ternyata hingga sekarang masih diingat dengan baik oleh
Hae-Seol, padahal berkali-kali ia ingin melupakan.
Lee So-Ra belum bicara bahkan belum sempat menoleh
untuk melihat seseorang yang dimaksud Hae-Seol, tapi So-Ra
melihat Hae-Seol sudah beranjak menuju seseorang yang dili-
hatnya tadi. “Sunbae…” gumam So-Ra.
“Kyung-Shin Oppa… apa kabar?” tanya Hae-Seol. Oh
dear… Hae-Seol harusnya cepat tersadar bahwa ia tidak sedang
berada dalam mimpi, sebab jelas raut wajah Park Kyung-Shin
melihat gadis di hadapannya dengan ekspresi penuh tanda tan-
ya. Melihat keadaan itu segera So-Ra menyikut lengan Hae-Seol.
Sahabatnya itu pun baru mendapatkan kesadarannya lagi.
“Mianhae Sunbae…” ucap So-Ra lalu sedikit mem-
2
bungkuk.
“Joesonghapnida …” susul Hae-Seol kemudian. Mereka
3
bertiga lalu duduk bersama. So-Ra mengenalkan Hae-Seol pada
Park Kyung-Shin dan mengatakan bahwa Hae-Seol juga akan
ikut latihan mulai minggu ini.
“Maaf menanyakan ini Sunbae, tapi apa kau punya
adik?”
“Hm? Adik?” belum habis tanda tanya di kepala Park
Kyung-Shin, bagaimana bisa Hae-Seol tahu bahwa tujuan Park
Kyung-Shin pindah ke Seoul adalah untuk berdamai dengan
keluarganya, tentu termasuk adiknya.
“Iya. Punya,” jawab Kyung-Shin singkat. Seingat
Kyung-Shin ia tidak pernah membicarakan tentang keluarganya
pada anak-anak di komunitas Taekwondo apalagi dengan fakta
bahwa Hae-Seol baru saja akan bergabung semakin membuat
2 Maaf
3 Saya minta maaf
75

