Page 13 - PAH 7.4
P. 13

upakara yang disajikannya. Kalian tentu bertanya-tanya, apakah upakara dan
                    upacara yadnya yang kita persembahkan diterima oleh Hyang Widhi Wasa.


                        Untuk   mengatasi keragu-raguan kalian,      perhatikan bunyi Kitab
                    Bhagavadgita.  IV.11  berikut.


                                           “Ye  yath̄  m̄ṁ  prapadyante
                                          T̄ṁs tathai ‘va bhaj̄my aham
                                             Mama vartm̄nuvartante
                                            Manuṣȳḥ p̄rtha savasaḥ”,
                    Terjemahan:


                        Jalan manapun ditempuh manusia kearah-Ku semuanya Ku-terima
                            dari mana-mana semua mereka menuju jalan-Ku oh Parta.

                    dengan memperhatikan sloka       di atas  menunjukkan bahwa      anugerah
                    Hyang Widhi Wasa diberikan kepada semua orang yang secara tulus ikhlas
                    mendekatkan diri kepada Hyang Widhi Wasa. Hyang Widhi Wasa/Tuhan

                    menerima   semua  harapan-harapan menurut     alamnya  sendiri,  mulai dari
                    mereka  yang  menggunakan suatu     upakara  yadnya,  sampai pada  tingkat
                    pelaksanaan tapa, yoga dan bersemadi. Hyang Widhi Wasa akan  memberikan
                    waranugra-Nya.

                        Adapun arti dan fungsi upakara adalah sebagai berikut.

                    a.  Upakara (banten) merupakan cetusan hati, untuk menyatakan rasa terima

                        kasih, baik itu ke hadapan Hyang Widhi Wasa maupun manifestasinya.
                    b.  Upakara  (banten)  sebagai alat  konsentrasi dari pikiran kita  untuk
                        memuja Hyang Widhi Wasa.
                    c.  Upakara   (banten)  sebagai perwujudan dari Hyang Widhi beserta
                        manifestasinya dan juga orang yang akan diupacarai.

                    d.  Upakara (banten) dapat dipergunakan sebagai alat penyucian. Misalnya
                        dengan mempergunakan banten prayascita,  durmanggala,  byakala,
                        penyeneng, dan penyucian lainnya.









                                                           Bab 4 Bentuk dan Fungsi Upakara | 99
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18