Page 14 - PAH 7.4
P. 14
Perhatikan kitab Bhagavadgita, IX. 22 berikut.
“ananȳś chintayanto m̄ṁ
ye jan̄ḥ paryup̄sate,
teṣh̄ṃ nitȳbhiyukt̄n̄ṁ
yogakṣemaṁ vah̄myaham”
Terjemahan:
Tetapi mereka yang memuja-Ku sendiri merenungkan Aku selalu,
kepada mereka Ku-bawakan segala apa yang mereka tidak punya
dan Ku-lindungi segala apa yang mereka miliki.
Maksud sloka di atas adalah bilamana kita selalu memuja dan merenung
secara tulus ikhlas dan menyerahkan diri secara total kepada Hyang Widhi
Wasa, Beliau akan anugrahkan apa yang belum kita miliki dan melindungi
segala apa yang sudah kita miliki.
Mari Menganalisis
Setelah kalian mencermati sloka Bhagavadgita di atas, silakan kalian analisis
maksud dan tujuan dari sloka tersebut. Tulis hasil analisis kalian dalam buku
tugas masing-masing.
D. Simbol Upakara pada Daerah Tertentu
Pernahkah kalian melihat upakara dan upacara di Jawa? Upakara di Jawa
sering disebut dengan istilah sajen.
Jenis-jenis upakara/sajen yang ada di Jawa contohnya adalah tumpeng.
Tumpeng atau nasi gunungan melambangkan suatu cita-cita atau tujuan
yang mulia. Seperti gunung yang memiliki sifat besar dan puncaknya
menjulang tinggi. Sejak zaman nenek moyang ada kepercayaan bahwa di
tempat ya t itulah Tuha Ya Maha Kuasa berada da roh manusia
pun kelak akan menuju kesana.
100 | Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti untuk SMP Kelas VII