Page 16 - MODUL APRESIASI PROSA Berbasis kearifan Lokal Batak Toba
P. 16

Contoh Cerpen


                             Tunggu Aku di Pojok Jalan Itu
                                    Iwan Simatupang

              “Tunggu aku di pojok jalan itu,” katanya. “Aku beli rokok dulu ke
            warung sana.”
            Ia  pergi.  Sejak  itu,  istrinya  tak  pernah  melihatnya  lagi.  Sepuluh
            tahun kemudian, ia kembali ke kota itu. Dilihatnya istrinya masih
            menunggu di pojok jalan itu.
            “Selamat sore,” sapa istrinya.
            “Selamat sore,” sahutnya.
              Ia mengharap lebih dari hanya selamat sore. Tetapi, istrinya tak
            lagi berkata apa. Ia cepat berpaling kepada laki-laki lain yang datang
            menghampirinya. Kepadanya ia juga memasang muka manis, dan
            menyapa, “Selamat sore.”
              Laki-laki  itu  tak  menjawab,  tetapi  terus  saja  menjentik  pipi
            istrinya. Mereka bercakap sebentar. Berpegangan tangan, mereka
            kemudian menyusuri kakilima.
              Ia  memburu  istrinya.  Tetapi  dilihatnya  wajah  istrinya  sangat
            terusik.
            “Selamat sore!” kata istrinya lagi.
              Suaranya sangat saran dengan anjuran keras jangan mengganggu
            lagi.
              Lama ia tegak termangu di bawah lentera pojok jalan itu. Angin
            malam  sangat  dingin.  Leher  bajunya  ditegakkannya.  Langkah-
            langkahnya  yang  lambat  berangkat  dari  tempat  itu  menjalin
            perasaannya ke dalam kenangannya. Ia mengerti! Keratasapuan biru
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21