Page 36 - Laptah Dit. SPO 2020 sesuai outline
P. 36
Sehubungan dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta regulasi
internasional terkait bahan penolong dalam pengolahan pangan, maka perlu disusun suatu
kebijakan untuk digunakan sebagai acuan dalam pengawasan dan jaminan mutu dan
keamanan pangan untuk masyarakat.
Rancangan Peraturan Badan POM tentang Perubahan atas Peraturan Badan POM No 28
Tahun 2019 Tentang Bahan Penolong telah dibahas dengan pakar sebanyak 2 kali pertemuan
dan selain itu Rancangan peraturan ini telah dibahas dengan unit teknis di lingkup Deputi III
serta Biro Hukum dan Organinasi Badan POM serta telah dilakukan Konsultasi Publik.
Ketentuan yang diakomodir dalam Rancangan Peraturan Badan POM tentang Perubahan atas
Peraturan Badan POM Nomor 28 tentang Bahan Penolong dalam Pengolahan Pangan antara
lain:
a. Penambahan 5 golongan Bahan Penolong, yaitu:
1) Bahan Antibuih;
2) Bahan Kontak Pendingin dan Pembeku;
3) Desikan dan Bahan Anti Kempal;
4) Pelumas dan Anti Lengket; dan
5) Pelarut Pengekstrak
b. Penambahan 1 jenis Bahan Penolong golongan Bahan Penjernih, Penyaring, Adsorben,
dan/atau Penghilang Warna; 7 jenis Bahan Penolong golongan Enzim; dan 2 jenis Bahan
Penolong golongan Penjerap Enzim yang merupakan hasil pengkajian izin penggunaan
dari Direktorat Standardisasi Pangan Olahan.
3.2 IKU 2. RANCANGAN PERATURAN BADAN POM TENTANG PANGAN UNTUK KEPERLUAN
GIZI KHUSUS
3.2.1 RANCANGAN PERATURAN BADAN POM TENTANG PANGAN OLAHAN
UNTUK KEPERLUAN GIZI KHUSUS
Pangan Olahan untuk Keperluan Gizi Khusus (PKGK) merupakan pangan olahan yang
diproses atau diformulasi secara khusus untuk memenuhi kebutuhan gizi tertentu karena
kondisi fisik/fisiologis dan penyakit/gangguan tertentu, misalnya formula bayi, minuman
khusus ibu hamil atau menyusui, pangan untuk penderita ginjal kronik, serta pangan sejenis
yang mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan kualitas kesehatan manusia.
30