Page 421 - Toponim sulawesi.indd
P. 421
Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi 407
mencari tempat tinggalnya. Juga di Kopean kondisi tidak perlu
dikhawatirkan; oleh kedua pimpinan Daeng Malimbang dan
Daeng Parinding, yang pandangannya diragukan, pada bulan
September 1909 sumpah Toraja lama dalam kesetiaan diambil
kepada gezaghebber sipil Mamuju. Dalam keputusan pemerintah
tanggal 5 Juli 1909 nomor 19, sebagai tindakan sementara
daerah-daerah Mandar dipisahkan dari afdeeling Pare Pare dan
disatukan menjadi satu afdeeling Mandar, yang pemisahannya
31
terjadi antara Onderafdeeling Majene dan Mamuju.
Keterangan ini membuktikan bahwa Mamuju telah tunduk kepada
Kolonial Belanda dengan disyahkannya Pernyataan Pendek (Korte Verklaring)
pada tahun 1910. “Pelakat Pendek yang dibuat pada tanggal 19 Agustus
1910 oleh Jalalu Amana Inda sebagai penguasa Mamuju, dengan Keputusan
Pemerintah tanggal 14 Juli 1910 nomor 17 disetujui dan disahkan.” 32
Kota Mamuju adalah ibukota Provinsi Sulawesi Barat, Indonesia. Kota
Mamuju sampai saat ini bukanlah sebagai daerah otonom yang memiliki
Wali Kota ataupun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota sendiri, melainkan
masih menjadi bagian dari Kabupaten Mamuju. Kota ini diapit pantai dan
perbukitan berlapis cokelat. Bukit berkelok sepanjang 500 kilometer selepas
Kabupaten Barru, (Sulawesi Selatan) dan deretan kapal nelayan khas
Mandar menambah indahnya panorama alam. Kota ini berada di antara Palu
(Sulawesi Tengah) dan Makassar (Sulawesi Selatan). Ibukota ini akan menjadi
jembatan ekonomi atau pun budaya Kota Palu dan Makassar. Mamuju juga
potret dari dua wilayah tersebut karena penduduknya yang dominan etnik
Mandar dengan beberapa sub-etnik kecil, seperti Bugis, Toraja, Makassar dan
Jawa. Bandara di kota ini yaitu Bandar Udara Ahmad Kirang yang berada di
desa Tampa Padang berjarak sekitar 35 km dari Kota Mamuju. Saat ini luas
bandara tersebut berkisar 1.900 meter. Pesawat Boeing sudah bisa mendarat
di Bandara ini. Rencananya Kota Mamuju akan meliputi 5 kecamatan, yaitu:
31 Koloniaal Verslag over het jaar 1910, hlm. 49.
32 Koloniaal Verslag over het jaar 1911, hlm. 50.