Page 13 - Majalah Peradilan Agama Edisi XI
P. 13

LAPORAN UTAMA


            wakaf yaitu harta yang tidak bergerak   dengan satu gantang dirham?” Kalau
            dan  hanya  untuk  aspek  peribadatan   tanah  ini  merupakan  harta  wakaf
            semata-mata.  Kedua,  pada  umumnya   untuk   keluarga   dan   keturunan
            wakif  menyerahkan  harta  benda   Abu  Thalhah,  maka  tidak  mungkin      “Meskipun aset
            yang  diwaka kan  kepada  orang  yang   akan   dijual,   kecuali   menurut   wakaf di Indonesia
            dianggap  panutan  dalam  lingkup   pendapat  orang  yang  mengatakan
            masyarakat   tertentu,   sementara   “sesungguhnya wakaf tetap dimiliki   jumlahnya terbesar di
            realitas panutan tidak selalu otomatis   secara utuh oleh pemiliknya.” (Mundzir
            dapat  berfungsi  optimal  sebagai   Qahaf, 2005, h. 7-8).               Dunia, pemanfaatan
            nazir.  Ketiga,  kurang  memadainya   Seiring  perkembangan  dinamika        aset tersebut
            kesadaran budaya masyarakat untuk   zaman   yang   ditandai   dengan
            melegalkan  harta  wakaf  semisal  ke   kehidupan  yang  semakin  kompleks,   belum optimal”
            BPN  dan  belum  tersosialisasikannya   sengketa   wakaf   pun   semakin
            perangkat hukum terkait wakaf (Tim   bertumbuh dengan aneka bentuk dan
            Depag, 2003, h. 23-24).            jenis  persoalannya,  termasuk  dalam
               Konsekuensi  lain  dari  penyebab   kehidupan umat Islam Indonesia.  kembali  tanah  wakaf  oleh  wakif  dan
            tidak   optimalnya   pemanfaatan      Penelitian  Ibrahim  Siregar  di   dialihkan  kepada  nazhir  yang  lain,
            tersebut  adalah  masih  banyaknya   wilayah Sumatera Utara terhadap 10   sengketa  mengenai  status  tanah
            sengketa wakaf di Indonesia. Sengketa   harta  benda  wakaf  berupa  masjid,   wakaf,  dan  sengketa  pertukaran
            tersebut tidak saja melibatkan wakif   tanah,  dan  madrasah  menyebutkan   tanah  wakaf  (Miqot,  Vol  XXXVI
            selaku pihak yang memberikan wakaf,   bahwa   sengketa   perihal   status   No.  1  Januari  2012,  hlm  131-136).
            juga melibatkan ahli waris, nazir, ahli   tanah  wakaf  dengan  melibatkan  ahli   Sengketa lainnya yang terjadi berupa
            waris nazir, pihak-pihak lain, bahkan   waris  wakif  dengan  nazhir  menjadi   sengketa  pengelolaan  tanah  wakaf
            masyarakat umum sebagai penerima   potret  utama  sengketa  wakaf.  Ahli   antara  nazhir  dan  masyarakat  serta
            manfaat wakaf.                     waris  wakif  mempersoalkan  status   penguasaan  tanah  wakaf  secara
               Tulisan  ini  akan  berusaha  untuk   tanah  yang  telah  diwaka kan  oleh   turun  temurun  oleh  nazhir  dan  ahli
            mendeskripsikan  sengketa-sengketa   orang  tuanya  dengan  menganggap   warisnya.
            wakaf  di  Indonesia,  berikut  analisa   bahwa  harta  benda  wakaf  tersebut   Sebagian  dari  sengketa-sengketa
            penyebabnya  dan  perbandingannya   sebagai milik orang tuanya yang telah   tersebut,  pada  akhirnya  dibawa  ke
            dengan negara-negara lain di dunia.  meninggal  dunia.    (Ibrahim  Siregar,   Pengadilan  Agama  selaku  institusi
                                               2015 : 3)                          yang     berwenang     menangani
            Jenis-Jenis Sengketa Wakaf            Selain  jenis  sengketa  diatas,   permasalahan   sengketa   wakaf.
               Sengketa  di  bidang  perwakafan   Ibrahim Siregar juga mengidenti ikasi   Berdasarkan  data  yang  dihimpun
            merupakan  persoalan  klasik  dalam   jenis-jenis  sengketa  wakaf  lainnya,   Badan  Peradilan  Agama  Mahkamah
            dunia Islam, dengan berbagai bentuk   antara  lain  sengketa  penarikan   Agung  Republik  Indonesia,  dalam
            dan   pihak-pihak   yang   terlibat
            dalam  sengketa  dimaksud.  Disebut
            persoalan  klasik  karena  sengketa
            wakaf telah ada sejak zaman sahabat
            Rasulullah SAW.
               Disebutkan  bahwa  Abu  Thalhah,
            atas  arahan  Rasulullah  SAW,  telah
            mewaka kan  kebunnya  di  Bairuha’
            kepada   keluarganya.   Di   antara
            keluarganya  yang  diberikan  harta
            wakaf  tersebut  adalah  Hasan  ibn
            Tsabit.  Pada  masa  pemerintahan
            Muawiyah,  Hasan  menjual  harta
            wakaf yang berada padanya, sehingga
            dikatakan  kepadanya,  “Apakah aku
            akan menjual satu gantang kurma




                                                                      MAJALAH PERADILAN AGAMA  Edisi 11 | April 2017  11
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18