Page 328 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 328
suheng sendiri. Sekarang harap kau suka tanyakan kepada pekerja di dapur
tentang biruang yang diceritakannya tadi." "Mengapa tidak panggil saja dia ke
sini? Hei, Bung pelayan!" Pelayan itu segera menghampiri. "Tolong kau
panggilkan sahabat yang tadi berbicara tentang biruang, dia bekerja di dapur.
Cepat!" Pelayan itu terheran-heran, akan tetapi dia masuk juga ke dalam dan tak
lama kemudian, dia kembali ke situ bersama seorang laki-laki muda yang
kelihatan takut-takut. Laki-laki ini kurus kecil dan memakai pakaian koki,
agaknya dialah tukang atau pembantu tukang masak di warung itu. "Saya.... saya
tidak tahu apa-apa...." begitu tiba di dekat meja, orang itu berkata. Kwee Lun
menggerakkan tangannya tak sabar. "Aahh, mengapa takut? Kami hanya tertarik
mendengar cerita biruang bertanding dengan harimau. Di manakah kejadian itu
dan bagaimana asal mulanya?' Kwee Lun mengeluarkan
sepotong uang dan memberikan kepada orang itu. "Nah,
ceritakanlah! Jangan takut-takut, ini hadiahnya."
Orang itu menerima hadiah dan setelah memandang ke kanan kiri dia bercerita.
"Pagi tadi, sebelum masuk bekerja saya menemani Saudara Misan saya
mengantar segorobak kayu bakar ke atas sana...." dia menuding ke luar
warung.."Ke atas mana?"
"Di Puncak Awan Merah, tempat tinggal Siangkoan Loenghiong. Kami berdua
mengantarkan kayu bakar dan melihat ribut-ribut di sana. Mendengar gerengan-
gerengan dahsyat, saya lalu menyelinap dan mendahului saudara saya, mengintai.
Ternyata di sana sedang diadakan permainan yang luar biasa, yaitu adu harimau
dan biruang! Entah milik siapa biruang itu, akan tetapi harimau itu saya kenal
sebagai harimau peliharaan Siangkoan Lo-engkeng yang biasanya di dalam
kerangkeng. Bukan main ramenya dan saya takut sekali. Agaknya di tempat
Siangkoan Lo-enghiong ada tamu yang membawa biruang...." "Siapa tamunya?
Bagaimana macam orangnya?" Swat Hong mendesak penuh ketegangan hati.
Akan tetapi orang itu menggeleng kepala. "Bagaimana saya bisa tahu? Di atas
327