Page 330 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 330
hatiku tidak akan merasa puas kalau belum menyelidiki ke sana. Kalau ternyata
suhengmu tidak berada di sana kita turun lagi karena aku tidak mempunyai urusan
dengan Tee-tok." Swat Hong mengangguk. "Baiklah, kalau begitu mari kita
berangkat. Entah mengapa, betapa pun sedikit kemungkinannya bahwa suheng
berada di sana, akan tetapi hatiku merasakan sesuatu yang aneh. Kita harus
menyelidiki ke sana."
Setelah membayar harga makanan berangkatlah kedua orang itu ker Pulau Awan
Merah, tentu saja diikuti pandang mata penuh keheranan dan kegelisahan oleh
pelayan warung yang mereka tanyai di mana adanya puncak itu.
Setelah mereka mendekati bukit dan tiba di lereng atas, tampaklah bangunan
besar di puncak yang dimagsudkan itu.
Mereka tidak mengerti mengapa puncak itu disebut Puncak Awan Merah,
padahal ketika mereka tiba di situ di siang hari itu, awannya tidak berwarna merah
melainkan biru dan putih seperti biasa.
"Twako, kedatangan kita hanya menyelidiki apakah suheng berada di sana. Oleh
karena itu, tidak baik kalau kita datang berterang, bisa menimbulkan kecurigaan
orang dan kita tidak berniat mencari perkara
dengan tokoh kang-ouw itu, bukan? Maka, sebaiknya kita
berpencar dan kau menyelidiki dengan memutar.dari kiri, aku dari kanan, sampai
kita saling bertemu dan kalau suheng tidak ada di sana, dan biruang itu
bukan biruangnya, kita segera kembali ke dusun tadi dan
bermain saja di sana."
"Baik, Hong-moi, dengan demikian, penyelidikan dapat dilakukan lebih leluasa
dan lebih cepat." Mereka mendaki terus dan setelah tiba di luar pagar tembok
gedung besar di puncak itu, mereka berpencar. Swat Hong yang mengambil jalan
dari kanan menyelinap di atas pohon-pohon dan batu gunung. Tak lama kemudian
dia mendengar suara orang dan cepat dia menghampiri dan mengintai. Apa yang
329