Page 334 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 334
itu, khawatir kalau-kalau biruang itu akan lari dan berkelahi dengan harimau yang
mengaum itu. "Hai.......! Ada harimau! Biar kutangkap dia!" Sian Cu sudah
berlari-lari membawa senjatanya yang aneh dan istimewa, yaitu sebatang cambuk
berduri yang menjadi senjata kesayangannya disamping pedang. Dia tertawa-
tawa gembira sehingga Sin Liong tidak tega untuk melarangnya. Dara itu masih
remaja, masih bersifat kanak-kanak dan hanya kadang-kadang saja tampak
kedewasaanya. Dia maklum bahwa gadis yang sejak bayi dibesarkan di tempat
seperti Pulau Neraka itu, tentu saja memiliki sifat-sifat liar, akan tetapi dia pun
mengenal dasardasar baik dari hati Soan Cu. Selain membiarkan gadis itu
bergembira, juga dia percaya penuh bahwa ilmu kepandaian Soan Cu sudah tinggi
sekali, cukup tinggi untuk melindungi diri sendiri.
Soan Cu berlari cepat sekali dan dalam berlari ini timbullah kegembiraan yang
luar biasa di dalam hatinya. Di depan Sin Liong, dia selalu harus menekan
perasaannya karena sikap pemuda ini sungguh penuh wibawa dan membuat dia
tunduk, takut dan hormat seolah-olah pemuda itu menjadi pengganti kakeknya.
Akan tetapi sesunguhnya semenjak dia meninggalkan Pulau
Neraka, ada perasaan gembira yang disembunyikannya dan baru sekarang dia
memperoleh kesempatan untuk melepaskan kegembiraannya yang meluap-luap.
Ingin dia bersorak gembira kalau saja tidak takut terdengar oleh Sin Liong! Maka
kegembiraannya itu disalurkannya lewat kedua kakinya yang berloncatan dan
berlari-lari menuju ke arah suara harimau yang mengaum. Karena auman harimau
itu keras sekali, mudah saja bagi Soan Cu untuk menuju ke tempat itu dan
akhirnya dia melihat seekor harimau yang amat besar dan kuat, berbulu indah
sekali, loreng-loreng hitam kuning berdiri memandang ke arah seorang laki-laki
yang berdiri ketakutan.
Harimau itu membuka-buka moncongnya, seperti seorang anakkecil yang
menggoda kakek itu, menakut-nakutinya,
kadang-kadang mengaum dan tiap kali dia mengaum,
333