Page 329 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 329
sana banyak orang, murid-murid Loenghiong dan orang-orang seperti kami tidak
mempunyai hubungan dengan Puncak Awan Merah, kami tidak diperbolehkan
naik kecuali kalau ada pesanan dari sana. Hanya kadang-kadang saja Siocia atau
murid Lo-enghiong yang turun ke sini. Melihat pertandingan yang amat dahsyat
itu, saya ketakutan dan cepat lari turun lagi...."
Swat Hong mengerutkan alisnya. Mungkinkah suhengnya
"kesasar" sampai di tempat ini? Tiba-tiba Kwee Lun bertanya, "Yang kausebut
Siangkoan Lo-enghiong itu, apakah dia bernama Siang-koan Houw?" Nama
lengkapnya mana saya tahu?" Orang itu menggeleng kepala, kelihatannya
takuttakut. "Julukannya Tee Tok (Racun Bumi), bukan?"
Orang itu makin ketakutan, akan tetapi dia mengangguk. "Pernah saya
mendengar muridnya bicara menyebut julukan itu.... harap Ji-wi maafkan, saya
masih banyak pekerjaan di dapur." Dia tidak menanti jawaban, kembali ke dapur
dengan sikap ketakutan.
"Aihh, kiranya Teek-tok sekarang tinggal di tempat ini!" kata Kwee Lun.
"Twako, siapakah racun bumi itu?"
"Hemm, seorang yang luar biasa! Dapat dikatakan saingan suhu, menurut cerita
suhu, sukar dikatakan siapa yang lebih unggul. Dia adalah seorang di antara
tokoh-tokoh dunia kangouw yang sudah terkenal sekali. Aku sendiri baru
mendengar namanya dari suhu saja. Menurut suhu, dia adalah seorang yang
gagah perkasa dan jujur, akan tetapi sayang sekali, hati ganas dan kejam terhadap
orang yang tak disukainya dan dia amat lihai dan berbahaya sebagai seorang ahli
racun yang mengerikan. Karena itu julukannya adalah Racun Bumi. Sungguh
tidak dinyana bahwa kita bakal bertemu dengan orang seperti dia!" "Hemm...
kalau begitu engkau sudah merencanakan untuk mengunjungi Puncak Awan
Merah, Twako?" "Tidak begitukah kehendakmu? Agaknya sangat boleh jadi
biruang itu milik suhengmu. hong-moi, karena di tempat tinggal seorang seperti
teek-tok, segala apa mungkin saja terjadi. Tentu saja amat mencurigakan dan
328