Page 325 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 325
Bhong-ciangkun telah melihat bayangan kedua orang itu berkelebat, maka dia
lalu meloncat naik ke atas genteng dan membawa pembesar itu turun.
"Bagaimana, apakah hamba harus mengejar mereka?" Bhong-ciangkun berbisik.
"Hushhh...! Bodoh! Masih untung kita...." Pembesar itu berbisik kembali
kemudian berkata lantang. "Hayo laksanakan perintahku tadi!"
Demikianlah, peristiwa itu menjadi semacam dongeng sampai bertahun-tahun di
kalangan penduduk Leng-sia-bun, dan betapa pun orang mencari kedua orang
pendekar itu, tak pernah lagi mereka melihat mereka. Memang Swat Hong dan
Kwee Lun telah melarikan diri dari kota itu dan melanjutkan perjalanan mereka
dengan hati puas.
Hebat kau, Hong-moi!" Kwee Lun memuji. "Luar biasa sekali! Kalau tidak ada
engkau yang membantuku dengan siasat yang cerdik itu, tentu akan lain jadinya!
Aku masih sangsi apakah aku akan mampu menaklukkan mereka! Tentu akan
menjadi banjir darah, dan mungkin aku sendiri akhirnya mati dikeroyok."
"Ah, sudalah, Kwee-twako. Kau yang hebat, menggunakan tali merobohkan
restoran dan dengan hanya bersenjatakan tambang dapat menghadapi
pengeroyokan puluhan orang!" "Tidak ada artinya dibandingkan dengan sepak
terjangmu, Moi-moi. Engkau telah membantuku sehingga tugasku selesai dengan
hasil baik. Tak pernah aku akan dapat melupakan ini! Dan sebagai balasannya,
aku akan membantumu mencari ibumu dan suhengmu sampai berhasil pula!"
Wajah Swat Hong menjadi suram, dan dia menarik napas panjang.
"Hemm... Ibu dan Suheng pergi tanpa meninggalkan jejak. Ke mana aku harus
mencarinya?"
"Jangan khawatir, Moi-moi. Kalau memang Ibumu dan
Suhengmu mendarat tentu kita akan dapat mencari mereka. Tempat yang paling
tepat untuk mencari seseorang adalah kota raja. Memang belum tentu mereka
berada di sana, akan tetapi setidaknya, di kota raja merupakan sumber segala
324