Page 360 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 360

Demikianlah, kedua orang itu seperti berlomba lari saja, bersicepat lari kembali

               ke puncak. Dan mereka tiba di tempat yang tepat di mana mereka melihat Swat

               Hong sedang menyerang kalang kabut kepada Sin Liong yang mengelak ke sana-

               sini. Ketika Kwee Lun melihat sahabatnya itu menerjang seorang pemuda dengan

               mati-matian  dan  mendapat  kenyataan  betapa  pemuda  itu  lihai  bukan  main,

               biarpun bertangan kosong namun pedang di tangan Swat Hong sama sekali tidak

               pernah menyentuhnya, dia sudah menggerakan pedang dan kipasnya, meloncat

               maju  sambil  membentak,  "Berani  kau  menghina  Hong-moi?"  "Trangg-

               cringgg....!!" Kwee Lun terdorong ke belakang dan matanya terbelalak melihat

               bahwa yang menangkisnya adalah sepasang senjata di tangan..... Soan Cu yang

               mendelik dan memaki, "Kerbau tolol! Berani kau mencampuri urusan Liong-

               koko?" Setelah berkata demikian, Soan Cu menyerang kalang kabut dan kembali

               mereka saling serang dengan serunya!


               Melihat ini, otomatis Swat Hong menghentikan serangannya dan Sin Liong juga

               sudah  meloncat  ke  belakang  lalu  berkata,  "Jangan  bertempur!  Soan  Cu,

               mundurlah....!"  "Liong-ko,  biarkan  aku  bertemput  dengan  gajah  ini  sampai

               selaksa....... eh, seratus jurus!"


               "Kwee-koko, mundur! Orang sendiri......!"

               "Hehhhh....? Orang sendiri....? Dia ini...." Kwee Lun terkejut dan terheran-heran,

               sebentar memandang kepada Sin Liong, lalu kepada Soan Cu.


               "Kwee-koko, inilah suhengku yang kucari-cari." Swat Hong memperkenalkan .

               "Eh.... akan tetapi, mengapa kau menyerangnya.....??"


               Sin Liong cepat berkata, "Saudara yang gagah, Sumoiku ini memang kalau lama

               tidak bertemu lalu ingin mengajakku berlatih." Mendengar ini, merah wajah Swat

               Hong.  Setelah  ketahuan  oleh  semua  orang  betapa  dia  marah-marah  dan

               menyerang suhengnya sendiri, baru dia teringat dan menjadi malu. Sementara itu,

               dapat  dibayangkan  betapa  kaget  dan  sedihnya  hati  Siangkoan  Hui  ketika  itu.

               Kiranya dara cantik yang amat lihai ini adalah Sumoi dari Kwa Sin Liong dan


                                                           359
   355   356   357   358   359   360   361   362   363   364   365