Page 355 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 355

"Aihhh....!!"  Swat  Hong  menjerit  dan  tidak  ada  jalan  lain  baginya  kecuali

               membuka  mulutnya  yang  kecil  dan  "menangkap"  dua  batang  paku  merah  itu

               dengan gigitan giginya yang kecil-kecil dan putih berderet rapi itu!


               Siangkoan Hui terkejut dan kagum bukan main , dan pada saat itu, Swat Hong

               telah meniupkan dua batang paku ke arah tubuh lawan. Tentu saja Siangkoan Hui

               dapat mengelakan senjata rahasianya sendiri ini dengan mudah. Akan tetapi kini

               Swat Hong sudah marah sekali dan pedangnya bergerak untuk membunuh!

               Jurus-jurus terhebat dari Pulau Es dimainkannya dan tentu saja Siangkoan Hui

               terdesak hebat dan ujung


               sabuknya sudah robek dicium ujung pedangnya!."Sumoi, jangan....!!!" Tiba-tiba

               terdengar seruan dan Sin Liong melompat memasuki lapangan

                pertandingan,        menolak       lengan sumoinya  dengan tangan


               kiri. "Sumoi....! Syukur kita dapat saling bertemu di sini....!" Sin Liong berseru

               girang bukan main.


               Akan tetapi, perut Swat Hong terasa panas saking mendongkolnya.tadi dia sudah

               berhasil mendesak lawan dan belasan jurus lagi saja dia tentu akan menang. Siapa

               Tahu, suhengnya muncul dan lawannya itu dapat meloncat keluar dan kini berdiri

               di belakang kakek yang menjadi ayahnya!

               "Aku  harus  membunuhnya!"  bentaknya  dan  dia  hendak  melompat  ke  arah

               Siangkoan Hui. "Sumoi, jangan serang orang!"


               "Kalau begitu, serang kau saja!" Dan gadis itu lalu menyerang Sin Liong kalang

               kabut  dengan  pedangnya!  "Eheh....!  Ohhh....!  Sumoi....,  mengapa  kau  marah-

               marah?" Sin Liong terpaksa berlompatan ke sana-sini mengelak karena sambaran

               pedang di tangan sumoinya itu bukan main-main! "Kenapa kau membelanya?

               Kenapa?" Swat Hong berkata berlahan dan menyerang terus tanpa mempedulikan

               seruan suhengnya.







                                                           354
   350   351   352   353   354   355   356   357   358   359   360